Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Kofi Annan, tutup usia pada Sabtu (18/8/2018).
Kofi Annan meninggal dunia dalam usia 80 tahun di Bern, Swiss, karena sakit.
Pria asal Ghana itu menduduki jabatan sebagai Sekjen PBB pada 1 Januari 1997-31 Desember 2006.
Semasa hidupnya, Kofi Annan sangat lekat dengan dunia sepak bola.
Bahkan peran Annan vital dalam menyuarakan ekualitas warga Afrika dalam hal kesejahteraan di berbagai bidang, termasuk sepak bola.
Mantan Sekjen PBB Kofi Annan Meninggal di Usia 80 Tahun https://t.co/iFABIeUksi
— KOMPAS TV (@KompasTV) August 18, 2018
Annan merupakan penggemar sepak bola sejati.
"Saya cinta sepak bola dan memainkannya saat masih muda hingga masa-masa di universitas. Saya bermain di sayap kanan karena saya merupakan sprinter," katanya kepada situs Ghana FA pada 2010.
(Baca juga: 5 Hal Menarik dari Kemenangan Timnas U-23 Indonesia atas Laos)
Komentar Annan tersebut dikemukakan saat menyambut partisipasi timnas Ghana di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
"Olahraga adalah bahasa universal. Sebagai permainan global yang dipertandingkan di semua negara, oleh semua ras dan seluruh pemeluk agama, sepak bola adalah fenomena yang sama universal seperti PBB," ucapnya dalam kesempatan terpisah, dikutip BolaSport.com dari UN News.
Hingga wafat, Annan belum mampu menyaksikan salah satu mimpinya terwujud.
"Mungkin saya seorang pemimpi, tetapi saya ingin melihat salah satu tim dari Afrika melaju ke final Piala Dunia," ujarnya.
Lebih dari soal sepak bola di Piala Dunia, cita-cita mulia Kofi Annan adalah menggunakan olahraga sebagai alat pemersatu global dalam berbagai bidang.
"Akan luar biasa jika energi sepak bola disalurkan menjadi upaya untuk bekerja sama membantu Afrika secara umum, yaitu guna mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan kelaparan," katanya dalam wawancara di situs Goal.com delapan tahun silam.