Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jelang pertandingan lanjutan kompetisi UEFA Nations League antara Prancis versus Jerman, menjaga rasa lapar untuk meraih kemenangan masih menjadi pekerjaan rumah bagi sang tuan rumah.
Penulis: Sem Bagaskara
Matchday keempat dari UEFA Nations League akan mempertemukan Prancis versus Jerman yang sama-sama berada di Liga A Grup 1.
Pertandingan Prancis versus Jerman akan digelar di Stade de France pada Selasa (10/16/2018) pukul 20.45 waktu setempat atau Rabu pukul 01.45 WIB.
Motivasi dalam bertanding seolah menjadi hal yang harus diatasi oleh Prancis setelah hasil yang mereka raih sejak menjadi kampiun Piala Dunia 2018.
Ayam jantan Prancis bak malas berkokok karena kekenyangan. Publik Negeri Heksagon masih begitu larut dalam euforia keberhasilan Les Bleus di Rusia 2018.
Pada latihan terbuka di Stade du Roudourou, Guingamp, jelang partai ekshibisi versus Islandia, Prancis kembali memamerkan trofi sakral Piala Dunia di hadapan publik setempat.
Latihan yang digelar pada 10 Oktober silam itu disaksikan 16.400 pasang mata.
Atraksi pada 10 Oktober terasa lebih menghibur ketimbang kejadian satu hari berselang di arena serupa.
Prancis susah payah mengamankan skor imbang 2-2 kontra Islandia, tim yang dua tahun silam mereka babat 5-2 pada ajang Euro 2016.
Baca Juga:
"Kami berpotensi melalui laga semacam ini dalam empat tahun ke depan, sampai kami mencoba mempertahankan titel di Qatar (Piala Dunia 2022)," kata kapten Prancis, Hugo Lloris kepada L'Equipe.
"Kami adalah juara dunia dan status ini menjadi pelecut tim-tim lawan untuk unjuk kualitas," sambungnya.
Les Bleus bermain buruk. Hasil imbang 2-2 boleh jadi tak akan muncul andai Prancis tak memiliki Lloris dan Kylian Mbappe.
Mbappe yang mentas sebagai pengganti, terlibat langsung dalam dua gol balasan Les Bleus, satu dari hasil bunuh diri Holmar Orn Eyjolfsson, satu lagi dari penalti yang dieksekusinya sendiri.
Mbappe tahun ini ikut ambil bagian dalam terciptanya 11 gol Prancis. Perinciannya adalah 9 gol plus dua assist. Tak ada pilar Les Bleus lain yang bisa melampaui catatan itu.
Keberadaan Lloris tak kalah krusial. Saat melawan Islandia, kiper Tottenham Hotspur itu melakukan tujuh penyelamatan.
Selalu terasa salah jika pemain terbaik sebuah tim adalah sang penjaga gawang. Prancis patut berefleksi, karena fenomena itu sudah terjadi dua kali.
Ketika Conor McGregor Menyulap Tracksuit Menjadi Outfit Super Stylish https://t.co/QK5G811lZE
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 16, 2018
Ketika berduel melawan Jerman pada laga pembukaan UEFA Nations League, Les Bleus juga tertolong oleh aksi "hollywood" Alphonse Areola yang enam kali mencegah lesatan artileri Jerman menembus gawangnya.
Ambisi
Andaikata Areola tak tampil gemilang, skuat Ayam Jantan kemungkinan besar tak akan mampu membawa pulang skor imbang 0-0 dari Allianz Arena.
"Kami gagal menang, karena kiper super," kata pelatih Jerman, Joachim Loew seusai laga.
Hasil 0-0 Prancis di kandang Jerman menajamkan sebuah tren, bahwa enam juara dunia terakhir tak pernah menang dalam partai perdana selepas turnamen.
Fakta itu mesti dijadikan alarm waspada oleh Prancis. Tim Ayam Jantan harus menjaga rasa lapar dan tak boleh terlalu kenyang oleh kesuksesan menjuarai Piala Dunia 2018.
"Kemenangan terbesar bisa menuntun Anda kepada kebodohan terakbar," ujar pelatih Prancis Didier Deschamps, mengenang Les Bleus yang tersingkir di fase grup Piala Dunia 2002 usai meraih status kampiun empat tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Jerman akan kembali menyajikan tantangan berat bagi Les Bleus pada laga nanti.
Duel pertama sudah cukup mendeskripsikan potensi kerusakan seperti apa yang bisa dihadirkan Tim Panser di Stade de France.
"Partai kontra Belanda dan Prancis seperti musik dan kami mendengar alunan indah enam poin," ujar gelandang senior Jerman, Toni Kroos.
Berharap Dapat Pelukan Yamaha, Maverick Vinales Akhirnya Angkat Tangan https://t.co/bbzGNlSmK5
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 16, 2018
Irama apik yang diharapkan Kroos sedikit sumbang akibat kekalahan telak 0-3 dari Belanda pada Sabtu (13/10).
Loew pun kian tersudut dan dituding sudah tak punya cukup ambisi untuk menuntun Jerman ke level tertinggi.
Banyak yang menuntut agar Loew mundur menilik prestasi amburadul Die Mannschaft di Piala Dunia 2018, empat tahun setelah mereka mencapai puncak tertinggi di Brasil.
Akan tetapi, sang pelatih masih mendapatkan afeksi besar dari tim. "Kami akan menyelesaikan masalah ini bersama Loew," ujar Kroos.
PRAKIRAAN FORMASI
PRANCIS (4-2-3-1): Lloris (K); Hernandez, Kimpembe, Varane, Pavard (B); Kante, Pogba (Gb); Matuidi, Griezmann, Mbappe (G); Giroud (P). Cadangan: Mandanda, Areola, Zouma, Sakho, Digne, Sidibe, Nzonzi, N'Dombele, Lemar, Payet, Thauvin, Dembele. Pelatih: Didier Deschamps.
JERMAN (4-3-3): Neuer (K); Ginter, Sule, Hummels, Hector (B); Kimmich, Rudy, Kroos (G); Mueller, Werner, Sane (P). Cadangan: Ter Stegen, Leno, Kehrer, Tah, Schulz, Gnabry, Draxler, Brandt, Can, Reus, Uth. Absen: Boateng (cedera). Pelatih: Joachim Loew.
*Baca ulasan lebih lengkap di Tabloid BOLA edisi 2913, terbit Selasa (16/10/2018).