Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di tengah isu dibentuknya Liga Super Eropa, Presiden UEFA Aleksander Ceferin tak membantah punya rencana baru untuk kompetisi antarklub di Benua Biru.
Aleksander Ceferin mengonfirmasi bahwa UEFA perlu merestrukturisasi kompetisi antarklub Eropa pada 2024 mendatang.
Namun begitu, Aleksander Ceferin menegaskan bahwa rumor Liga Super Eropa bukanlah jawaban atas apa yang bakal ia canangkan.
"Kami punya beberapa ide. Yang dapat saya katakan adalah Liga Super Eropa itu tidak mungkin terjadi," ucap Aleksander Ceferin dikutip BolaSport.com dari laman BBC.
"Jumlah partisipan tetap, dan semua orang akan memiliki kesempatan untuk bersaing di kompetisi Eropa," ucapnya.
Baca Juga:
Seperti diketahui, kompetisi Liga Champions menampung 32 tim sejak babak penyisihan grup. Sementara Liga Europa mewadahi 48 tim.
Namun, jumlah tersebut dinilai belum bisa memberikan pemerataan persaingan dan cakupan yang lebih baik bagi seluruh klub-klub yang ada di Benua Biru.
Alhasil sebuah kompetisi baru akan dibentuk. Wacana kompetisi Eropa ketiga dengan 32 klub akan disahkan pada perundingan UEFA di Dublin awal Desember mendatang.
(Baca Juga: Presiden UEFA dan Presiden Juventus Bantah Adanya Liga Super Eropa)
Chairman Asosiasi Klub Eropa (ECA), Andrea Agnelli, menambahkan rencana kompetisi baru tersebut juga akan menguntungkan bagi tim-tim di luar liga top Eropa.
"Ini akan menjadi tugas kami untuk menjaga warisan besar sepak bola Eropa," ucap Andrea Agnelli.
"Akan tetapi, di sisi lain, saya pikir sangat baik jika kami juga sadar untuk menjaga pasar. Kami harus berpikir tentang kondisi pasar mendatang.
"Kami harus berpikir negara seperti Polandia, Turki dan Rusia. Penggemar dapat merasa tenang apabila kami berusaha membuat produk (kompetisi) baru.
"Sebab, kami ingin memastikan bahwa penggemar klub di seluruh Eropa terlibat," kata pria yang juga Presiden Juventus ini.