Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Timnas U-19 Indonesia semakin matang setelah menjalani berbagai uji coba dan pemusatan latihan. Namun, pelatih Indra Sjafri memiliki kekhawatiran.
Kini, Egy Maulana Vikri dan kolega sudah sepekan berlatih di Yogyakarta, tepatnya di Stadion UNY, Sleman.
Selain mematangkan kerja sama, strategi, taktik, fisik, dan gaya permainan, mereka juga akan menjajal tim-tim lokal untuk uji coba.
Setelah sekian lama dibentuk, timnas U-19 Indonesia dinilai memiliki prospek yang bagus. Bahkan menurut Indra Sjafri seperti yang dikutip juara.net, mereka bisa bersaing dengan tim-tim Eropa.
Semua itu diucapkan pasca timnas U-19 mengikuti Toulan Tournament di Prancis.
Baca juga:
Panitia turnamen memuji Indonesia sebagai wakil Asia terbaik, lebih baik dari Bahrain dan Jepang. Dua negara itu juga mengikuti turnamen ini.
Namun, ada kekhawatiran yang mengganggu Indra Sjafri terhadap anak asuhnya. Mereka membawa beban moral yang berat, mengingat pendahulu Egy Maulana Vikri Cs meraih sukses.
Pada 2013, timnas U-19 Indonesia yang diperkuat Evan Dimas dkk mampu menjuarai Piala AFF U-19.
Nah, ini yang membuat ekspektasi publik terhadap timnas U-19 edisi sekarang bisa memberi dampak negatif. Semua ini akan menjadi beban pribadi bagi Indra Sjafri juga para pemain.
Untuk itu, Indra telah menegaskan pada awal bahwa bersama timnas U-19 dia tidak ingin memasang target yang terlalu tinggi.
Saat Ini, eks pelatih Bali United hanya fokus untuk bisa menjuarai Piala AFF U-18 edisi 2017 di Myanmar.
Dia tidak berani sesumbar akan membawa timnas U-19 tampil di pentas Piala Dunia U-20 edisi 2019, termasuk menjanjikan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 edisi 2018.
“Kami memiliki target bertahap. Saya tidak mau muluk-muluk dan nanti kalau gagal dipecat lagi," ucap Indra.
"Kami harus tahu diri siapa kita. Bila memasang target tinggi lalu gagal, suporter akan marah dan meminta pelatih diganti. Hal itu kan tidak etis,” tuturnya.
Namun, Indra berjanji anak asuhnya bakal memberikan yang terbaik untuk negeranya. Semua itu mendapatkan jaminan dari pria berusia 54 tahun.
“Kami akan bekerja keras dan Tuhan Maha Adil yang akan menjawabnya,” tutur gelandang PSP Padang era 1980-an ini.