Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
17 Amerika Serikat (AS) ingin sepak bola negeri itu ada di ’jalurnya.’
Artinya, Leonardo Vitorino menilai sepak bola Kamboja harus berbenah untuk lebih baik.
SEA Games 2017 menjadi ujian paling penting Vitorino, walau dia sebelumnya telah mendampingi skuat senior Kamboja di laga kualifikasi Piala Asia 2019 dan beberapa laga pemanasan.
Selain itu, dia bersama timnas U-22 Kamboja sebelum ke SEA Games 2017 melakoni laga kualifikasi Piala Asia U-23 edisi 2018.
Pada laga kualifikasi itu, timnas U-22 Kamboja cukup mengejutkan, walau gagal melaju ke putaran final.
Baca juga: Pulih Lalu Menggila, Andik Vermansah Dipuji Bek Klub Serie A Musim 2002-2003
Main sebagai tuan rumah, mereka menahan China tanpa gol pada laga perdana. Lalu ’hanya’ kalah 0-2 dari Jepang.
Skuat muda Angkor Warriors juga menang 1-0 atas calon lawannya di fase Grup B SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Filipina.
Namun, Leonardo Vitorino jadi sosok yang tidak bahagia meski anak asuhnya menang atas Filipina.
Alasan pelatih ini tak bahagia adalah posisi akhir timnya di Grup J dan permainan dari Soeuy Visal Cs.
”Maaf untuk para pendukungnya. Seharusnya, kami melakukannya dengan lebih baik,” kata Vitorino dalam komentar pasca pertandingan akhir Juli 2017.
”Terkadang, kami kalah dalam pertandingan, tetapi saya bahagia. Terkadang, kami memenangi pertandingan, tetapi saya tidak senang.”
Ya, Vitorino merasa tak puas dengan kinerja anak asuhnya, utamanya lini depan mereka yang diisi Sok Samnang, In Sodavid, dan Sun Vandeth.
Sodavid dan Vandeth adalah pemain berusia 19 tahun yang selalu main sebagai penyerang lubang.
Baca juga: Inilah Kekuatan Awal Lawan Perdana Indonesia di SEA Games 2017
Sedangkan Samnang merupakan striker utama sekaligus goal getter yang coba diandalkan Leonardo Vitorino.
Menuju SEA Games 2017, Vitorino sadar kalau persaingan untuk lolos dari fase grup tak mudah. Tetapi, dia ingin timnas U-22 Kamboja memainkan sepak bola berkualitas.
”Penting bagi kami memainkan sepak bola berkualitas. Kami harus bekerja keras untuk masa depan,” tuturnya.
PEMAIN KUNCI
Ada dua pemain dengan pengalaman lebih banyak dari pilar timnas U-22 Kamboja lain pada skuat untuk SEA Games U-22.
Dua pemain itu adalah kapten sekaligus bek tengah Soeuy Visal serta kiper Um Sereyroth. Mereka langgatan skuat senior negerinya.
Namun dari dua pemain ini, Soeuy Visal yang lebih banyak membela timnas Kamboja.
Baca juga: Satu Kaki Klub Filipina Ada di Semifinal Piala Singapura
Visal juga menjadi bagian timnas Kamboja saat kalah dari Indonesia dengan skor 0-2 pada persahabatan internasional pada 8 Juni 2017.
Laga itu merupakan pertandingan pertama timnas Indonesia dengan kekuatan campuran pemain senir di bawah Luis Milla. Artinya, Visal sedikit banyak tahu kekuatan timnas U-22 Indonesia.
Sebab, Visal pada laga itu berhadapan dengan Marinus Wanewar, Febri Hariyadi, Gavin Kwan, M Hargianto, serta beberapa nama lain.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on
Mereka yang disebut itu adalah calon pilar timnas U-22 Indonesia yang bertemu dengan Visal Cs pada laga terakhir fase Grup B SEA Games 2017.
Indonesia bersua Kamboja di Stadion Shah Alam, Selangor pada 24 Agustus 2017.