Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SEA GAmes 2017 - Cerita di Balik Penunjukan Dicky Indrayana sebagai Imam Ketika Pemain Timnas U-22 Salat

By Mochamad Hary Prasetya - Jumat, 18 Agustus 2017 | 16:35 WIB
Penampilan Dicky Indrayana dalam sesi latihan timnas U-22 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (23/5/2017) (YAN DAULAKA/JUARA.NET)

Kiper timnas U-22 Indonesia, Mochamad Dicky Indrayana, selalu ditunjuk untuk menjadi imam ketikapara anggota tim melakuka salat.

Kiper milik klub Bali United tersebut dipilih karena memiliki suara yang sangat merdu ketika melantukan ayat-ayat Al-Qur'an.

Hal itu diutarakan asiste pelatih Bima Sakti.

Dicky pun sedikit menceritakan awalnya bisa ditunjuk menjadi imam oleh tim pelatih pimnas U-22.

"Ah dari mana tahunya? Jadi, ketika di Thailand, tidak ada yang mau menjadi imam. Habis itu, saya selalu diminta coach Bima," kata Dicky.

Dicky yang lahir di Ciamis, Jawa Barat, 4 Juni 1997, mengaku fasih membaca Al-Qur'an karena belajar mengaji sejak kecil.

Menurut dia, mengaji sangat penting untuk modal di akhirat nanti.

"Saya bukan lulusan pesantren, tetapi belajar mengaji sejak kecil," kata anak pertama dari tiga bersaudara itu.

Di tengah padatnya waktu menjalani latihan, Dicky juga mengaku tidak pernah melupakan salat lima waktu.

"Saya selalu menjalankan salat lima waktu karena salat itu penting," kata Dicky.

Dicky dibawa ke SEA Games 2017 oleh pelatih Luis Milla untuk melapis Kurniawan Kartika Ajie dan Satria Tama.

Milla tidak mendaftarkan nama Dicky karena regulasi hanya mengizinkan dua penjaga gawang.

Dicky bisa bermain pada laga SEA Games apabila dua kiper timnas U-22 mengalami cedera.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P