Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Minggu (20/8/2017), timnas U-22 Indonesia akan kembali menjalani pertandingan penting lawan Timor Leste di cabang sepak bola Grup B SEA Games 2017.
Memang, Timor Leste bukan tim yang berat.
Dalam dua pertandingan sebelumnya, mereka dihajar Vietnam 0-4 dan kalah 0-1 dari Thailand.
Bahkan, Timor Leste termasuk tim terlemah di dunia.
Sepak bola mereka baru merasakan kemenangan pada 5 November 2011, mengalahkan Brunei Radussalam 2-1.
Wajar, di SEA Games 2017 mereka menjadi bulan-bulanan.
Namun, bukan berarti negara bekas provinsi Indonesia itu tak memiliki ancaman.
Sebaliknya, Timor Leste bisa menjadi ancaman serius.
Itu pula yang diingatkan oleh pelatih Indonesia, Luis Villa.
(BACA JUGA: Klasemen SEA Games 2017 - Perolehan Medali Seret, Posisi Indonesia Melorot)
"Timor Leste merupakan tim yang susah seperti tim yang lain. Tidak akan mudah," kata Milla.
Pendapat serupa disampaikan asisten pelatih Bima Sakti.
"Bek-bek kami harus disiplin menjaga pemain sayap mereka agar tak bisa leluasa melakukan crossing,” kata Bima.
Bukan sekadar ancaman
Wajar jika Luis Milla dan Bima Sakti meminta timnya hati-hati, meski Hansamu Yama dkk selama ini sudah bermain bagus.
Ancaman Timor Leste memang serius.
Setelah kalah dalam 2 pertandingan, mereka pasti akan termotivasi untuk meraih poin pertama.
Perkembangan mereka terlihat. Setelah kalah 0-4 dari Vietnam, Timor Leste cepat berbenah dan hanya kalah 0-1 dari Thailand.
Melawan Indonesia, mereka akan berjuang lebih keras untuk setidaknya seri.
Ingat, Timor Leste pernah merepotkan Korea Selatan.
Pelatih Kim Shin Hwan sangat jago mengoptimalkan timnya.
Pada babak kualifikasi Piala AFC U-23, Timor Leste menahan tim tangguh Asia, Korea Selatan dengan skor 0-0, Juli lalu.
"Timor Leste sangat tangguh dalam bertahan dan memiliki kombinasi permainan yang baik," kata pelatih Korea Selatan, Jeong Jeong-yong. (*)