Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Malaysia Vs Indonesia - Ada Kemungkinan Hat-trick Adu Penalti

By Anju Christian Silaban - Sabtu, 26 Agustus 2017 | 07:48 WIB
Ekspresi kecewa winger timnas U-22 Indonesia, Saddil Ramdani saat sepakannya membentur tiang gawang timnas U-22 Timor Leste pada laga ketiga Grup B SEA Games 2017 di Stadion MP Selayang, Selangor, 20 Agustus 2017. (FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Tim nasional (timnas) U-22 Indonesia akan melawan tuan rumah Malaysia pada partai semifinal SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Sabtu (26/8/2017).

Mengingat pertandingan berlangsung dalam format gugur, skenario adu penalti tentu terbuka lebar.

Terlebih lagi, dua duel terakhir antara Indonesia dan Malaysia pada SEA Games selalu berakhir dengan adu penalti.

Pertemuan pertama yang berujung drama "tos-tosan" terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 2011.

Dalam 120 menit, laga berakhir 1-1 diwarnai gol Asraruddin Putra Omar dan Gunawan Dwi Cahyo.

Memasuki babak adu penalti, Gunawan dan Ferdinand Sinaga mengalami kegagalan eksekusi.

Malaysia berhak menggondol emas karena hanya Ahmad Fakri Saarani yang gagal di kubu mereka.

Kegagalan itu menjadi pelajaran buat tim asuhan Rahmad Darmawan dua tahun berselang, ketika kedua tim kembali bersua di semifinal.

”Persiapan kami lebih baik tahun ini. Kami sering berlatih (mengantisipasi tendangan penalti),” ujar Meiga, kepada wartawan Kompas, Agung Setyahadi, di Naypyidaw, Myanmar.

Benar saja, Meiga mampu menepis dua penendang pertama Malaysia Thamil Arasu dan Shahrul Mohd Saad, pada babak semifinal SEA Games 2013.

Di kubu Indonesia, hanya Manahati Lestusen gagal menceploskan bola pada babak adu penalti.

Garuda Muda pun terbang ke final berkat kemenangan 4-3.

Menurut Rahmad, kemenangan tersebut juga tidak lepas dari mentalitas penendang Indonesia.

Baca juga:

Dua tahun sebelumnya, beberapa pemain menolak saat ditunjuk sebagai eksekutor.

”Kali ini, justru para pemain yang meminta supaya menjadi penendang penalti,” ungkap Rahmad.

Pelatih Luis Milla tentu perlu mengasah skenario serupa menjelang laga kontra Malaysia di Shah Alam.

Penjaga di bawah mistar, baik itu Kurniawan Kartika Aji dan Satria Tama, sudah terbukti solid.

Gawang Indonesia cuma bergetar satu kali dalam lima partai fase grup.

Sebaliknya, lini depan masih kurang efektif.

Menurut rekaman Labbola, ada 32 tembakan melenceng dilepaskan Evan Dimas dan kawan-kawan selama fase grup.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P