Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tewasnya seorang suporter Indonesia karena kembang api pada pertandingan persahabatan Indonesia lawan Fiji, Sabtu (2/9/2017) menimbulkan keprihatinan.
Seperti disampaikan Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria dalam jumpa pers usai laga Indonesia Vs Fiji di Stadion Patriot Bekasi itu, korban bernama Catur Yuloianto.
Warga Duren Sawit, Jakarta Timur itu meninggal dunia akibat terkena ledakan petasan setelah pertandingan berakhir.
Sudah selayaknya kembang api tidak boleh masuk dalam sepak bola.
(BACA JUGA: BREAKING NEWS - Suporter Tewas Usai Timnas Indonesia Ditahan Fiji)
Sebab, banyak kasus yang memprihatinkan dan meninggalkan duka gara-gara kembang api di sepak bola.
Bukan kali ini saja kembang api menyebabkan kematian di sepak bola.
Berikut dua kasus kembang api di sepak bola yang menewaskan suporter.
1. Fan San Jose
Pada 23 Februari, pertandingan Copa Libertadores antara San Jose dan Corinthians membuat stadion penuh.
Pertandingan baru berlangsung 5 menit, Corinthians langsung memimpin lewat gol Paolo Guerrero.
Tiba-tiba, di tengah kemeriahan suporter yang merayakan gol itu, sebuah kembang api meluncur.
Kembang api itu menghantam mata kanan Kevin Beltran Espada.
Suporter asal Cochabamba, Brasil itu langsung terjatuh.
Petugas segera melarikannya ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Kevin meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
2. Suporter Wales
Pada 18 November 1993, Wales menjamu Rumania dalam kualifikasi Piala Dunia 1994 di Cardiff.
Ini pertandingan menentukan. Wales harus menang untuk lolos ke putaran final di Amerika Serikat.
Faktanya, Wales takluk 1-2 dan gagal ke Piala Dunia 1994.
Rupanya, beberapa suporter Wales melampiaskan kekesalan itu dengan menyulut kembang api.
Tak disangka, kembang api itu menghantam seorang suporter Wales bernama John.
Suporter sepak bola yang saat itu berumur 67 tahun tersebut langsung terjatuh.
John, akhirnya mengembuskan napas terakhirnya dan meninggalkan duka lebih dalam buat sepak bola Wales.
John, saat itu berdiri di samping anaknya, John Hill.
"Saya hanya melihat sesuatu yang besar meluncur dan saya tak ingat atau melihat apa-apa. Setelahnya saya baru sadar, ayah saya sudah terjatuh," kata John Hill seperti dikutip BolaSport.com dari BBC.com.
Seorang saksi yang dikutip independent.co.uk mengatakan, "Kembang api itu menghantamnya (John) dengan kekuatan besar. Sepertinya menghantam tepat di lehernya."
Seorang saksi