Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menciptakan kurikulum dan panduan pembinaan pemain usia muda dalam sebuah semangat bernama "Filosofi Sepak Bola Indonesia".
Direktur Teknik Timnas Indonesia, Danurwino menerangkan pesepak bola membutuhkan setidaknya 10 ribu jam pengalaman berlatih.
Ia merujuk pada pembinaan sepak bola usia dini di Islandia.
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jogja, Danurwindo mengakui jika lolosnya Islandia menuju perhelatan Piala Dunia 2018 itu tak lain karena pembinaan pemain usia dini.
(Baca Juga: Obati Rindu Ingin Bertanding, Striker Persib ini Tonton Video Dirinya di Youtube)
Selain ditempa di akademi, pesepakbola muda juga mengikuti kompetisi dan berlatih dengan pelatih yang berkualitas," ucap Danurwindo.
"Yang membuat Islandia kuat adalah mereka memiliki akademi dan kompetisi bagi pesepak bola muda, serta ditempa oleh pelatih berkualitas," ujarnya.
"Pesepakbola membutuhkan setidaknya 10.000 jam atau 10 tahun untuk berlatih dan menempa diri," ungkapnya.
(Baca Juga: VIDEO - Salut! Para Pemain Madura United Ikut Mengamankan Wasit Asing yang Menjadi Sasaran Amukan Penonton)
Danurwindo juga menjelaskan bahwa talenta muda Indonesia sangat banyak, namun mereka tak memiliki ruang untuk berkompetisi dan unjuk gigi.
Untuk saat ini, PSSI ingin membangun sistem terebih dahulu.
Pembinaan pemain usia dini akan membangun fundamental sepakbola Indonesia.
(Baca Juga: Sylvano Comvalius Berjanji akan Gunduli Jenggot Bila Hal ini Terjadi)
"PSSI juga sedang memberikan kursus pelatih berdasarkan Filosofi Sepakbola Indonesia. Setelah lulus diharapkan bisa melatih pemain muda," tuturnya.
"Lisensi pelatih juga sudah dirancang berdasarkan Filosofi Sepakbola Indonesia," ucap dia.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on
(Baca juga: Wasit Asing Ditendang dan Dikejar-kejar Suporter Madura United, Begini Kata Netizen)
Sekilas Islandia
Jumlah penduduk rupanya tak merepresentasikan prestasi yang didapat oleh sebuah negara.
Hal tersebut dibuktikan oleh negara Eropa Islandia.
Keterbatasan jumlah sumber daya manusia tidak menghalangi timnas Islandia untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.
Menurut temuan Siggi Eyjolfsson yang pernah menangani timnas putri Islandia selama tujuh tahun, jumlah pesepak bola terdaftar di sana cuma 22.100.
Waduh!! Madura United Sematkan Istilah Tangan Siluman kepada Wasit Asing Liga 1 https://t.co/VEK3U5I1qg
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 14, 2017
Jumlah tersebut sudah tergolong banyak untuk negara dengan populasi kecil seperti Islandia.
Rasionya mencapai 7,4 persen dari sekitar 300.000 penduduk.
Jika dibandingkan dengan Indonesia tentu jumlah penduduk Islandia tak ada apa-apanya.
Bahkan keseluruhan jumlah penduduk Islandia hanya mengisi satu daerah di Indonesia.
Meski begitu, bakat-bakat sepak bola di Islandia jauh di atas Indonesia.
Jumlah pesepak bola di Indonesia diperkirakan sekitar 67.000 orang dari sekitar 250 juta penduduk, tetapi tak ada satu pun yang berkarier di klub elit dunia.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on