Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Peserta tur edukasi ini akan dibekali ilmu mengenai filosofi Islandia membangun sepak bola mereka dari generasi akar rumput, cara mengelola perkembangan pemain muda, klub, materi latihan, hingga kunjungan ke fasilitas olahraga kelas top.
"Anda tak bisa sukses tanpa pemain yang bagus, tapi tim kami saat ini sudah dikembangkan oleh pelatih-pelatih Islandia selama 10-15 tahun terakhir," kata Heimir Hallgrimsson, pelatih timnas Islandia.
Hallgrimsson yang berprofesi lain sebagai dokter gigi mengungkapkan bahwa para pesepak bola wanita terbaik bahkan dilatih bersama pemain pria hingga usia 16 tahun.
"Pelatih sepak bola layak mendapatkan kredit. Sebanyak 70 persen dari kami punya lisensi B UEFA dan 23 persen lisensi A. Mereka mengembangkan semua pemain dari berbagai grup usia dan gender," katanya kepada Daily Record.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia?
Seperti diberitakan BolaSport.com pada 4 Januari 2018, sampai saat ini Indonesia sangat kekurangan pelatih yang memiliki lisensi AFC Pro Diploma.
Hal ini menjadi peringatan bagi PSSI.
Sebab, klub-klub di kasta tertinggi di Asia sudah harus ditangani pelatih yang memiliki lisensi AFC Pro Diploma pada 2020.
Instruktur pelatih Sutan Harhara membeberkan bahwa Indonesia sudah tertinggal bila dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Thailand.