Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Thunderclap, Anak Adopsi Islandia yang Jadi Populer

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 13 Januari 2018 | 17:41 WIB
Suporter Islandia melakukan selebrasi viking thunderclap usai menyaksikan timnya menang 2-0 atas Kosovo, Selasa (10/10/2017). Kemenangan itu membawa Islandia lolos ke Piala Dunia 2018 yang diadakan di Rusia. (TWITTER/@RUVITHROTTIR)

Timnas Indonesia bakal dijajal Islandia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (14/1/2018) pukul 19.00 WIB. Artinya, ada kemungkinan penonton Indonesia menyaksikan thunderclap, yel-yel khas tim nasional Islandia.

Selebrasi ini pertama kali dipopulerkan pada Piala Eropa 2016.

Kalau Anda masih ingat, ketika itu Islandia lolos sampai babak perempat final.

Kelolosan ke babak delapan besar dirayakan pemain negara Skandinavia itu dengan selebrasi bernama thunderclap.

Selebrasi thunderclap ini tidak sulit. Caranya cukup dengan menepuk tangan di atas kepala, kemudian berteriak 'hoh', dengan temponya yang makin lama meningkat dari lambat menjadi cepat.

(Baca Juga: Timnas Indonesia Vs Islandia - Septian David Maulana, Playmaker Baru Garuda Muda Kesayangan Luis Milla)

Thunderclap pun lazim disebut sebagai yel-yel perang asal Viking. Sebab, banyak yang mengira bahwa teriakan dan tepukan itu adalah warisan bangsa Viking yang menjadi leluhur negara-negara Skandinavia.

Benarkah demikian? Tidak juga.

Ulasan Telegraph yang BolaSport.com kutip menyebutkan bahwa yel-yel thunderclap justru bermula dari Motherwell, Skotlandia.

Klub Islandia, Stjarnan, pernah bertandang ke markas Motherwell di Liga Europa.