Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Timnas U-16 Indonesia mengalami kekalahan perdana dalam laga uji coba keduanya selama pemusatan latihan yang berlangsung di Lapangan Atang Soetrisna, Cijantung, Jakarta Timur.
Kali ini, skuat Garuda Muda tak berdaya usai kalah dengan skor 1-2 dari PPLP Ragunan yang diperkuat oleh dua pemain timnas U-19 Indonesia, Egy Maulana Vikri, dan Witan Sulaeman, Jumat (26/1/2018).
Egy dan Witan merupakan pelajar dari PPLP Ragunan dan mampu membuat timnas U-16 berusaha keras melakukan perlawanan.
PPLP Ragunan berhasil menyarangkan dua gol lewat Muhammad Hasan, dan Muhammad Ridwan, pada babak pertama.
Sementara gol semata wayang timnas U-16 tercipta lewat gol bunuh diri dari Muhammad Iqbal di babak kedua.
Selepas pertandingan, pelatih timnas U-16, Fakhri Husaini, mengaku kecewa dengan permainan anak-anak asuhnya terutama di babak pertama.
Sebab, ia melihat tim pertama tidak bisa mengembangkan permainan yang diinginkannya.
"Saya di babak pertama kecewa tapi di babak kedua saya puas sekali," kata Fakhri di Lapangan Atang Soetrisna, Jumat (26/1/2018).
Lebih lanjut Fakhri mengatakan pada babak pertama timnya terlalu memberikan ruang kepada Egy Maulana Vikri dkk untuk memasuki ke kotak penalti.
Sementara timnas U-16 terlihat tidak berdaya terus ditekan oleh PPLP Ragunan selama babak pertama.
"Itu yang membuat mereka berhasil mencetak dua gol dalam waktu tujuh menit jelang babak pertama berakhir. Saya tidak lihat proses golnya karena saya solat," kata Fakhri.
Sembuh dari Bengkak, Cristiano Ronaldo Siap Lawan Kampret https://t.co/JKVB9UAwVm
— BolaSport.com (@BolaSportcom) January 26, 2018
Menurut Fakhri seharusnya pada babak pertama, timnya harus memberikan tekanan kepada Egy Maulana Vikri dkk.
Jangan hanya menunggu untuk bermain bertahan, terlebih PPLP Ragunan merupakan tim binaan yang sering berlatih.
"Bagi saya ketika kami memberikan kesempatan kepada tim yang latihan dan bagus punya pengalaman baik tentu ini akan menjadi sebuah masalah dan bencana untuk kami. Dan itu terbukti mereka bisa memasukan dua gol," jelas Fakhri.
Kata Fakhri, sepanjang 45 menit pertama para pemainnya banyak sekali melakukan kesalahan dan memberikan bola-bola gratis ke PPLP Ragunan.
Namun ketika timnas U-16 mendapatkan bola, Fakhri melihat anak-anak asuhnya bukan berjuang keras mempertahankannya, tetapi terlihat adanya kepanikan.
Terutama pada permainan tim di lini tengah yang tidak bisa memberikan sebuah tekanan kepada Witan Sulaeman dkk.
Pelatih berusia 52 tahun itu mengaku tidak kaget dengan hasil kekalahan dari PPLP Ragunan.
"Ketika kami mendapatkan bola seharusnya harus kuat ball possesion tapi itu tidak terjadi di babak pertama. Saya lihat hampir semua lini," kata Fakhri.
"Kemudian di tengah juga tidak berjalan dengan baik dari pemain kami. Pada saat kita kehilangan bola tidak ada agretivitasnya ataupun tekanannya kepada lawan," ucap Fakhri menambahkan.
Tertinggal dua gol, ada pergantian pemain yang diturunkan Fakhri pada babak kedua, terutama di sektor lini tengah.
Pelatih asal Aceh itu melihat di awal-awal babak kedua, permainan timnya sudah sesuai dengan apa yang diinginkannya.
"Enam menit babak kedua berjalan, kami punya tiga peluang. Ada 13 menit kami punya empat sampai enam kali shooting. Perbedaan yang sangat signifikan sekali untuk tim pertama dan kedua. Ketika kami berani menekan dan kami punya banyak peluang," kata Fakhri.
Setelah pertandingan melawan PPLP Ragunan, timnas U-16 kembali berujicoba melawan PPLP DKI Jakarta U-17 di Lapangan Atang Soetrisna, pukul 07.30 WIB.
Pertandingan itu menjadi penutup pemusatan timnas U-16 sejak dimulai pada Kamis (18/1/2018) dengan 30 pemain yang dipanggil Fakhri.