Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih timnas U-16 Indonesia Senang Hadapi Timnya Egy Maulana Vikri

By Mochamad Hary Prasetya - Jumat, 26 Januari 2018 | 20:12 WIB
Pemain PPLP Ragunan, Egy Maulana Vikri, saat membela klubnya melawan timnas U-16 Indonesia di Lapangan Atang Soetrisna, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (26/1/2018). (PSSI.ORG)

Pelatih timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini, mengaku senang bisa melakukan pertandingan persahabatan dengan PPLP Ragunan yang diperkuat Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman. 

Menurut Fakhri, hadirnya dua pemain timnas U-19 Indonesia itu memberikan tekanan kepada skuatnya saat pertandingan persahabatan di Lapangan Atang Soetrisna, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (26/1/2018).

Dalam uji coba itu, timnas U-16 kalah dengan skor 1-2 dari Egy Maulana Vikri dkk.

Ini merupakan uji coba kedua timnas U-16 setelah sebelumnya memetik kemenangan dengan skor 2-0 melawan Bina Sentra U-17 Cirebon, Kamis (25/1/2018).

"Ini bagus kami dapat lawan seperti ini," kata Fakhri di Lapangan Atang Soetrisna, Jumat (26/1/2018).

"Artinya kami bertemu dengan Egy dan Witan. Tentu di satu sisi Witan menjadi ancaman tapi di sisi lain untuk progres mereka sebagai pemain muda."

"Ini menjadi hal bagus karena mereka bisa bertemu dengan kualitas pemain seperti Egy dan Witan," kata Fakhri.

PPLP Ragunan berhasil mencetak dua gol terlebih dahulu di babak pertama lewat Muhammad Hasan dan Muhammad Ridwan.

Sementara satu gol timnas U-16 lahir hasil bunuh diri pemain PPLP Ragunan lewat kesalahan Muhammad Iqbal.

Menurut Fakhri ada perbedaan permainan pada babak pertama dan kedua.

Ia melihat pada babak pertama, para pemainnya tidak bisa mengembangkan permainan dan sangat berbeda dengan babak kedua.

"Saya melihat faktor di lini tengah. Ini materi latihan sama tapi ketika tim pertama bermain seperti itu tentu ada sesuatu di sana," kata Fakhri.

Fakhri menilai mungkin pada babak pertama ada kesalahan berkomunikasi antar pemain yang membuat skuatnya terus diserang oleh PPLP Ragunan.

Bahkan, Fakhri menilai di babak pertama timnya seperti bermain tinju di atas ring yang terus dipukuli tanpa memberikan perlawanan.

"Atau mereka bermainnya grogi karena ada Witan di sana. Buat saya ini fakta karena perbedaannya sangat signifikan. Di babak pertama kami seperti petinju di atas ring yang terus dipukulin saja. Ada kesempatan pukul tapi dikasih lagi," kata Fakhri.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P