Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Timnas U-19 Indonesia telah menjalani sesi latihan bersama Eduardo Perez dan Miguel Gandia yang juga mendapat pengawasan langsung oleh Luis Milla.
Usai menjalani sesi latihan tersebut, gelandang timnas U-19 indonesia Syahrian Abimanyu menyebut, tak ada perbedaan mencolok antara gaya kepelatihan dan permainan saat masih dilatih Indra Sjafri dengan ketika ditangani Bima Sakti yang dibantu deretan pelatih dari Spanyol.
Selain itu, pemain yang pernah menimba ilmu di Spanyol itu tak merasakan kesulitan berarti saat melakoni pemusatan latihan kali ini.
(Baca Juga: Keterbukaan, Romantisme, dan Gairah Sepak Bola pada Piala Presiden 2018)
Pasalnya, pemusatan latihan bersama Bima Sakti dan tim pelatih asal Negeri Matador tersebut merupakan pengalaman pertama kali Abi.
Berbeda dengan pilar timnas U-19 Indonesia lainnya yang telah mencicipi tangan dingin Luis Milla seperti Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, Rachmad Irianto dll saat bersama timnas U-23 Indonesia.
"Sebetulnya tidak ada perbedaan yang mencolok. Namun, harus diakui kali ini permainan lebih ditekankan pada intensitas," kata Syahrian Abimanyu, Selasa (20/2/2018).
"Permainan kami harus jauh lebih cepat. Sebenarnya saat masih bersama coach Indra Sjafri juga sama, kami diajarkan untuk memainkan bola-bola bawah," imbuhnya menjelaskan.
Selain itu, pemain yang memiliki peran penting di lini tengah Sriwijaya FC pada gelaran Piala Presiden 2018 ini menyebut bahwa filosofi permainan Luis Milla dan Indra Sjafri tak jauh berbeda.
"Intensitas permainan memang jauh lebih cepat. Namun, filosofi permainannya tidak terlalu berbeda dengan ketika kami bersama coach Indra," katanya.