Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Momen Reuni Trio Dewata

By Alvino Hanafi - Sabtu, 24 Februari 2018 | 05:57 WIB
Tiga pemain asal Bali yakni Gavin Kwan Adsit, Putu Gede Juni Antara, dan I Made Andhika Pradana Wijaya saat pemusatan latihan tim nasional U-23 di Jakarta pada Februari 2018, (ALVINO HANAFI/ BOLASPORT.COM)

Dipanggilnya Gavin Kwan Adsit (Barito Putera), Putu Gede Juni Antara (Bhayangkara FC), dan I Made Andhika Wijaya (Bali United) pada pemusatan timnas kali ini dijadikan ajang temu kangen bagi ketiganya. Selain karena berasal dari Bali, ketiganya pun pernah berada dalam SSB yang sama di kawasan Canggu, Kuta, Bali.

Setelah sekian lama tak berada dalam satu skuat, ketiganya pun melontarkan pujian satu sama lain dalam ajang reuni kali ini. Selain itu, menurut Gavin dipanggilnya dia, Andhika, dan Putu menjadi pertanda baik bagi sepak bola Bali.

"Kami sudah kenal kurang lebih delapan tahun. Senang juga Andhika akhirnya dipanggil timnas menyusul saya dan Putu. Semakin banyak pemain Bali di timnas artinya sepak bola di Bali semakin baik dan ada kemajuan," ujar pemain yang berdomisili di Sanur itu.

Setali tiga uang, Putu Gede juga menyambut baik kehadiran Andhika. Kebersamaan ia, Andhika dan Gavin dalam satu tim, mengingatkan masa kecilnya saat bermain di level junior.

(Baca Juga: Daria Kasatkina Melaju ke Final Dubai Tennis Championships 2018 Usai Singkirkan Garbine Muguruza)

"Dulu kami sering keliling bersama dalam satu tim saat masih junior. Setelah saya dan Gavin, saya senang sekarang ada Andhika di timnas dan kami bersama lagi," ujar pemain asal Gianyar itu.

Sementara Andhika merasa terbantu dengan kehadiran rekan-rekannya itu. Bagi Otong (sapaan akrabnya), keberadaan Gavin dan Putu mempercepat proses adaptasinya sebagai pemain debutan di pemusatan latihan timnas kali ini.

"Awalnya sempat minder tapi adaptasi saya jalani dengan baik karena adanya beberapa pemain Bali United serta pemain asal Bali yakni Putu dan Gavin," ujar putra I Made Pasek Wijaya, legenda Pelita Jaya sekaligus peraih medali perak SEA Games Kuala Lumpur 1989.

Kebersamaan ketiganya di level junior kala itu memang tak lama. Ini karena Putu Gede memutuskan ke Jakarta untuk bergabung dengan Diklat Ragunan, Gavin pergi melanglang buana ke Eropa untuk meniti karier di Italia, Rumania, dan Jerman, sedangkan Andhika bertahan di Bali dan tumbuh melalui klub-klub lokal asal Bali.