Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini mengakui melatih tim sepak bola usia muda bukan pekerjaan mudah.
Fakhri menyebut bahwa pemain muda cenderung labil, suatu waktu bisa bermain bagus tetapi setelah itu melakukan kesalahan.
Keadaan itu dianggap Fakhri karena minimnya kompetisi yang mengakomodir pemain muda untuk bisa menjaga ritme dan mentalnya dalam bertanding.
Padahal, menurut Fakhri latihan dan bertanding adalah hal fundamental yang harus dilalui seorang pemain muda.
"Menjaga konsistensi pemain muda itu ya latihan, tak ada cara lain. Tak ada obat di apotek yang bisa membuat mereka bermain seperti harapan saya, hanya latihan dan latihan," kata Fakhri kepada wartawan.
"Seharusnya, aktivitas sepak bola latihan tak hanya di TC. Ini yang belum kita punya. Ketika mereka kembali ke klub, saya tidak melihat apakah semua pemain ini tetap berlatih sesuai yang kami inginkan," ujarnya.
Permintaan Fakhri Husaini Terhadap Lima Muka Baru Timnas U-16 Indonesia https://t.co/P57h6AVYGu
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 25, 2018
Mantan pelatih PKT Bontang itu melihat bahwa kompetisi reguler untuk pemain muda hanya ada di Jakarta.
(Baca Juga: Persis Vs Bhayangkara FC - Ini Strategi Kunci Kemenangan Laskar Samber Nyawa)
Sementara pemain-pemain dari luar daerah, kesulitan untuk menemukan kompetisi yang ditangani secara baik.
"Kemudian, apakah mereka memilii kompetisi? Beruntung anak-anak Jakarta memiliki kompetisi, tetapi yang di daerah bagaimana?" tuturnya.
"Bagaimana menjaga konsistensi pemain muda? Itu bisa dijawab kalau mereka tak hanya berlatih di sini (TC timnas) saja. Ketika mereka kembali, ritme itu harus dijaga," ujar pelatih yang selalu mengenakan topi itu.
A post shared by SuperBall.id (@superballid) on