Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Berjaya di Jepang, Timnas U-16 Indonesia Wajib Berkaca dari Kegagalan Seusai Juara di Vietnam pada 2017

By Estu Santoso - Senin, 12 Maret 2018 | 19:50 WIB
Suka cita pemain timnas U-16 Indonesia bersama pelatih dan ofisial seusai mengalahkan timnas U-16 Vietnam pada final turnamen Jenesys 2017 di Jepang pada Senin (12/3/2018) siang waktu setempat. (Dok. PSSI)

16 Indonesia punya agenda cukup padat pada 2018. Kejayaan jadi juara pada Turnamen Jenesys 2018 justru jadi hal penting yang wajib dicermati pelatih Fakhri Husaini.

Timnas U-16 Indonesia yang mengejar peluang lolos ke Piala Dunia U-17 2019, bakal tampil pada Piala Asia U-16 2018.

Pada putaran final Piala Asia U-16 2018, Fadillah Nur Rahman Cs akan tampil di Malaysia pada 20 September sampai 7 Oktober tahun ini.

Jika ingin mengejar tiket ke Piala Dunia U-17 tahun depan, maka timnas U-16 wajib lolos minimal sampai semifinal Piala Asia U-16 2018.

Namun sebelum tampil pada Piala Asia U-16, Piala AFF U-16 menunggu dengan target juara bagi timnas U-16 Indonesia.

(Baca juga: Muangthong Kalah dan Bobol Enam Gol, Eks Gelandang Thailand yang Jadi 'Hantu' Timnas Indonesia Mundur)

Sebab, turnamen ini bakal berlangsung di Indonesia pada Agustus mendatang.

Melihat dari kemenangan pada Turnamen Jenesys 2017 di Jepang, timnas U-16 Indonesia punya bekal bagus menuju Piala AFF U-16.

Tetapi jika menilik ke tahun lalu, justru sukses di Negeri Sakura jadi warning bagi Fakhri Husaini.

(Baca juga: Bukti Awal Kekompakan Egy Maulana Vikri, Lechia Gdansk, dan Indonesia)

Masih hangat dalam memori, timnas U-16 Indonesia pada 2017 menjuarai turnamen pemanasan Tien Phong Plastic di Da Nang, Vietnam.

Kala itu, Indonesia menjuarai turnamen itu pada pertengahan Juni 2017 atau sebulan sebelum main di Piala AFF U-15 di Thailand.

Lantas, bagaimana catatan timnas U-16 Indonesia pada Piala AFF U-15 2017?


Timnas U-16 Indonesia kembali memulai latihan perdana di Lapangan Atang Soetrisna, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018).(HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Jawabannya adalah jeblok alias gagal total dengan pencapaian gagal lolos dari fase grup penyisihan serta nyaris jadi juru kunci pada pool mereka.

Ya, Indonesia segrup dengan tuan rumah Thailand, Australia, Myanmar, Laos, dan Singapura.

Dari lima laga, David Maulana dan kolega mengais empat poin dari sekali menang dan sekali imbang.

(Baca juga: Ada Dua Maulana asal Medan yang Mengetarkan Sepak Bola Indonesia Saat Ini)

Mereka mengalahkan tim terlemah grup ini Singapura dengan skor 2-0 pada laga pamungkas yang tak menentukan.

Indonesia juga bermain imbang 2-2 dengan Myanmar pada laga perdana.

Tetapi, selalu kalah pada laga kedua, ketiga, dan keempat, termasuk saat dikalahkan timnas U-16 Laos dengan skor 2-3.

Bahkan saat bersua timnas U-16 Australia, Indonesia kebobolan tujuh kali dengan skor akhir kalah 3-7.

(Baca juga: Seusai Kalahkan Andik Vermansah Cs, Achmad Jufriyanto Langsung Ingat Main Sepak Bola saat Bocah)

Untungnya memasuki pertengahan September 2017 saat kualifikasi Piala Asia U-16 2018, Indonesia tampil bagus.

Empat laga Grup G di Thailand, anak asuh Fakhri Husaini menang semua bahkan punya produktivitas gol mencapai plus 24 atau memasukkan 25 kali dan hanya sekali kebobolan.

Indonesia mengalahkan Kepulauan Mariana Utara dengan skor telak 18-0.

(Baca juga: Borneo FC dan PSS Sleman Lakukan Operasi Peminjaman untuk Tiga Pemain Ini)

Mereka menang 3-1 atas Timor Leste dan menumbangkan tuan rumah Thailand dengan skor tipis 1-0.

Laga pamungkas, Indonesia balas dendam ke Laos dan menang 3-0.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P