Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih timnas U-23 Singapura, Fandi Ahmad, membongkar persoalan di balik kekalahan telak yang diterima anak asuhnya dari timnas U-23 Indonesia pada laga uji coba.
Fandi Ahmad mengakui, terdapat jarak yang begitu besar antara kemampuan para pemain Indonesia dengan pemain Singapura.
Ia menilai, para pemain timnas U-23 Indonesia memiliki kecepatan, kemampuan, skill dan pengalaman yang tak dimiliki skuat Young Lions.
(Baca Juga: Berbekal Banyak Pemain Muda, Indra Sjafri Sebut Tim Ini Bakal Menggebrak di Liga 1 2018)
Menurut Fandi Ahmad, skuat Garuda Muda yang diproyeksikan untuk tampil di ajang Asian Games 2018 ini berada di level yang jauh lebih tinggi ketimbang anak asuhnya.
Pelatih berusia 55 tahun ini menerangkan bahwa ia tak bisa menyalahkan anak asuhnya karena kekalahan ini.
Menurutnya, kekalahan tersebut memang wajar karena para pemain Indonesia merupakan pesepakbola profesional.
Begini Pujian Setinggi Langit Luis Milla untuk Penampilan Impresif Febri Hariyadi https://t.co/FRwlhhmMXk
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 22, 2018
Skuat polesan Luis Milla memang banyak diisi oleh sejumlah pemain yang tampil reguler di level klub.
Selain itu, kebanyakan dari skuat timnas U-23 Indonesia telah mencatatkan caps bersama timnas Indonesia (senior).
Tampil di Laga Pembuka Liga 1 2018, 3 Pemain Timnas U-23 Indonesia Harus Pulang Lebih Cepat https://t.co/AYy6XL2zIK
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 22, 2018
Sedangkan di kubu Young Lions masih didominasi oleh pelajar yang belum sepenuhnya terjun di dunia sepak bola profesional.
"Saya tak bisa menyalahkan para pemain atas kekalahan ini, untuk saat ini yang terpenting ialah kami harus menjadi profesional sepenuhnya," ujar Fandi Ahmad, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Federasi Sepakbola Singapura (FAS), fas.org.sg.
Selain itu, legenda sepak bola Singapura ini mengakui, para pemainnya tak mendapatkan porsi latihan yang semestinya.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Luis Milla Catatkan Debutnya sebagai Pelatih Timnas Indonesia)
Mereka tertinggal jauh dari pesepakbola seusianya yang telah mendapat porsi latihan yang reguler setiap hari.
"Kami berharap para pemain timnas U-23 Singapura tidak melewatkan waktu latihan. Karena di seluruh dunia, di kelompok usia 19-23 tahun, mereka mendapat delapan sampai sembilan sesi latihan setiap pekannya. Dan sesi latihan kami tak mendekati angka tersebut," jelasnya.