Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih baru rasa lama di Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, dibebani target mencapai babak semifinal di Piala AFC U-19 pada Oktober-November mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, saat mengumumkan penunjukan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas U-19 Indonesia, Rabu (25/4/2018).
Ini berarti Indra Sjafri diharuskan bisa membawa Egy Maulana Vikri Cs berlaga di Piala Dunia U-20 2019.
Empat tim teratas alias semifinalis Piala AFC U-19 tahun ini memang otomatis mendapatkan tiket ke putaran final turnamen junior paling elite dunia, yang bakal berlangsung di Polandia, tersebut.
(Baca Juga: Indra Sjafri: Saya Tak Pernah Ada Masalah dengan PSSI Maupun Edy Rahmayadi)
Indra Sjafri optimistis tim asuhannya bisa mewujudkan harapan itu.
"Sebenarnya, waktu era Evan Dimas Cs, peluang itu sangat terbuka," kata Indra Sjafri dalam wawancara eksklusif dengan BolaSport.com di kantornya di Office 8, Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Hanya, menurut Indra Sjafri, Timnas U-19 yang dibawanya menjuarai Piala AFF U-19 pada 2013 itu mengalami sejumlah gangguan.
"Karenanya, jangan sampai terjadi lagi hal-hal seperti zaman Evan Dimas Cs di mana ada hal-hal yang mesti dimodifikasi atau dikompromikan.
Jelang Laga Arsenal Vs Atletico Madrid, The Gunners Dapat Amunisi Baru https://t.co/ZEtmaWM1ey
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 26, 2018
Saya akan menyiapkan program periodesasi untuk mencapai target yang dibebankan PSSI," ujarnya.
"Kami berharap dukungan dari PSSI serta masyarakat dan pemerintah. Kalau ini dilakukan bersama-sama, saya yakin sekali," tutur eks pelatih Bali United tersebut.
Indra Sjafri pernah menyebut bahwa kualitas Timnas U-19 Indonesia yang diasuhnya selama 8 bulan sejak awal 2017 punya kualitas yang lebih baik dibanding era Evan Dimas.
Keyakinan itu yang kembali disampaikannya kepada BolaSport.com.
(Baca Juga: BREAKING NEWS - Indra Sjafri Kembali Ditunjuk sebagai Pelatih Timnas U-19 Indonesia)
"Tim kali ini punya kualitas yang lebih bagus," ujarnya.
"Hanya, memang waktu yang tersedia baru 8 bulan. Padahal, tim dihadapkan pada tuntutan dan keinginan untuk berprestasi tinggi. Ini yang jadi tantangan bagi saya ke depannya," ucap pelatih berusia 55 tahun tersebut.