Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia Vs Bahrain, Ini Memori Kelam Timnas Hingga Dicurigai dan Diselidiki FIFA

By Metta Rahma Melati - Jumat, 27 April 2018 | 13:07 WIB
Para pemain timnas Indonesia merayakan gol Ilham Udin ke gawang timnas Islandia pada laga uji coba internasional di Stadion Utama GBK, Jakarta Selatan, Minggu (14/1/2018) malam. ( FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM )

Timnas U-23 Indonesia akan menjamu Bahrain dalam turnamen PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Jumat (27/4/2018) pukul 19.30 WIB.

Bertemu dengan Bahrain, membuat memori enam tahun silam kembali menyeruak.

Pada Rabu (29/2/2012) timnas Indonesia berlaga melawan Bahrain di zona Asia Grup E Kualifikasi Piala Dunia 2014.

Saat itu timnas Indonesia ditangani pelatih Aji Santoso dengan pemain-pemain seperti kiper Syamsidar, Irfan Bachdim, Ferdinand Sinaga, M. Taufiq, dan kawan-kawan.

Bermain di Stadion Nasional Bahrain, timnas Indonesia kalah dengan skor 0-10.

Laga tersebut diwarnai kartu merah Syamsidar dan empat sepakan penalti untuk Bahrain.

Kekalahan besar tersebut justru memancing kecurigaan FIFA.

(Baca Juga: Persija Vs Persib Ditunda, Begini Sengitnya Perang Urat Saraf antara Gomez dan Teco)

FIFA mencurigai hasil laga tersebut karena dari enam kali pertemuan kedua tim, Bahrain tidak pernah meraih kemenangan lebih dari dua gol.

"Karena hasil akhir yang tidak wajar dalam kaitannya dengan harapan dan juga sejarah head-to-head (kedua negara), maka Keamanan FIFA akan melakukan pemeriksaan rutin atas pertandingan ini dan hasilnya," demikian pernyataan FIFA seperti dilansir independent.co.uk, dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.

Bahrain membutuhkan sembilan gol demi lolos ke putaran berikutnya dengan catatan Qatar kalah dari Iran.

Meskipun mampu mencetak minimal sembilan dengan menumbangkan timnas Indonesia 10-0, Bahrain gagal lolos ke putaran selanjutnya.

Karena Qatar mampu menahan imbang Iran dengan skor 2-2.

Timnas Indonesia sendiri tak tampil dengan kekuatan terbaik dikarenakan keputusan PSSI yang melarang pemain yang berkompetisi di Indonesian Super League (ISL) membela timnas.

(Baca Juga: Bak Malapetaka, Ini Kerugian Bertubi-tubi Persib yang Membuat Mario Gomez Pusing!)

Indonesia saat itu sudah pasti tak lolos sehingga di laga melawan Bahrain tak memiliki kepentingan.

Pelatih Bharain saat itu, Peter Taylor, Senin (9/4/2012) membantah spekulasi ada sesuatu dibalik kemenangan 10-0 Bahrain atas Indonesia.

"Untuk menghormati kompetisi, Indonesia seharusnya mengirimkan pemain terbaiknya," kata Taylor.

Saat ini, timnas U-23 Indonesia akan berhadapan dengan Bahrain.

Tentunya skuat arahan pelatih Luis Milla kali ini jauh berbeda dengan kala itu.

Apakah skuat besutan Luis Milla itu mampu meraih kemenangan perdana di PSSI Anniversary Cup 2018 dengan menumbangkan Bahrain?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P