Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Zulfiandi dan Pesepak Bola Aceh di Timnas Indonesia - dari Serambi Mekkah untuk Merah Putih

By Andrew Sihombing - Kamis, 3 Mei 2018 | 16:21 WIB
Gelandang Timnas U-23 Indonesia, Zulfiandi, saat menghadapi Timnas U-23 Bahraih pada PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (27/4/2018). (HERKA YANIS/BOLASPORT.COM)

Performa memikat Zulfiandi membuat pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, menggeser posisi Evan Dimas demi menyediakan tempat di pos gelandang bertahan.

Zulfiandi selalu menjadi starter dan bermain penuh pada sepasang laga Timnas U-23 Indonesia di PSSI Anniversary Cup 2018.

Permainannya menjustifikasi keputusan Milla menggeser Evan Dimas ke posisi baru di belakang striker.

Berduet dengan M. Hargianto di pos gelandang bertahan ganda dalam skema 4-2-3-1, Zulfiandi menjadi otot tambahan untuk melapisi pertahanan Garuda Muda.

(Baca Juga: Tak Pernah Juara, Timnas Indonesia adalah Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Piala AFF)

Di sisi lain, kiprah Zulfiandi seakan mengingatkan penikmat sepak bola Indonesia bahwa Aceh juga belum berhenti melahirkan pesepak bola bertalenta.

Berikut sejumlah pesepak bola dari Serambi Mekah yang punya kesan khusus bersama Tim Garuda:

1. Fakhri Husaini

Lahir: Lhokseumawe, 27 Juli 1965


Fakhri Husaini saat membela Timnas Indonesia.(Tjandra M. Amin/DOK.BOLA)

Fakhri memang tak pernah bermain bagi klub Tanah Rencong untuk level profesional, tapi itu tak mengurangi fakta bahwa ia boleh jadi talenta sepak bola terbesar yang pernah dilahirkan oleh Aceh.

Bahkan tak sedikit yang memasukkan Fakhri dalam daftar pesepak bola terbaik Indonesia sepanjang masa.

Bergabung dengan klub Bina Taruna setelah merantau ke Jakarta selepas menyelesaikan SMU, nama Fakhri identik dengan Pupuk Kaltim.

Klub asal Bontang ini dibawanya menempati peringkat ketiga Liga Indonesia 1994-1995.

Permainan stylish sebagai playmaker jempolan membawanya ke Timnas Indonesia sejak 1986 hingga 11 tahun berselang.

Prestasi terbaiknya bersama Tim Merah Putih tak lain medali perak cabang sepak bola SEA Games 1997.

(Baca Juga: Resmi! Hasil Undian Piala AFF 2018, Indonesia dan Thailand Tergabung di Grup B)

Seandainya ia tak dicoret dari daftar pemain yang disiapkan untuk SEA Games 1991 akibat dianggap indisipliner, medali emas sepak bola di ajang multi-cabang Asia Tenggara itu tentu ada di lemari pialanya.

Fakhri kini dipercaya sebagai pelatih Timnas U-16 Indonesia.

2. Ismed Sofyan

Lahir: Tualang Cut, 28 Agustus 1979


Ismed Sofyan saat membela Timnas Indonesia.(DOK. BOLA)

Pada umurnya yang menginjak 38 tahun saat ini, Ismed Sofyan masih terpilih sebagai starter reguler di tim sebesar Persija Jakarta.

Hal itu rasanya sudah cukup untuk menggambarkan kualitas individu yang dimiliki bek kanan jebolan Diklat Ragunan tersebut.

Ismed mulai mengenakan seragam Merah Putih pada tahun 2000 setelah beberapa tahun sebelumnya wara-wiri di timnas kelompok usia.

Pemain yang juga piawai menggunakan kaki kirinya ini dikenal tangguh saat bertahan dan ciamik membantu serangan lewat umpan silang yang memanjakan.

3. Irwansyah

Lahir: Banda Aceh, Mei 1975


Irwansyah saat berseragam Persiraja Banda Aceh.(RIZAL SYAHISA/DOK. BOLA)

Mencuat bersama Persiraja di Liga Indonesia 1998-1999, Irwansyah dikenal sebagai salah satu predator ganas di kotak penalti lawan.

(Baca Juga: Statistik Perlihatkan Evan Dimas Belum Nyaman pada Posisi Baru di Belakang Striker bersama Timnas Indonesia)

Sebagaimana diceritakan juniornya yang sempat menukangi Persiraja, Akhyar Ilyas, kepada BolaSport.com beberapa waktu lalu, Irwansyah juga sempat diminati klub lain, seperti Persebaya hingga Semen Padang.

Performa pemain berjulukan Gajah Aceh ini memikat pelatih Timnas Indonesia, Henk Wullems, yang lantas memanggilkan untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 1998 kontra Arab Saudi.

Irwansyah menandai debutnya pada laga itu dengan gol.

Malang, Irwansyah turut menjadi korban bencana tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004.

"Rumah Irwansyah berada di dekat Pantai Ulee Lheu, lokasi terparah akibat dampak tsunami. Tidak ada akses untuk lari menyelamatkan diri," kata Akhyar Ilyas.

4. Zulfiandi

Lahir: Meunasah Dayah, Bireun, 17 Juli 1995


Zulfiandi saat berseragam Timnas U-19 Indonesia.(Tribunnews.com)

Zulfiandi menjadi pilar utama Timnas U-19 Indonesia saat merebut Piala AFF U-19 lima tahun silam.

Hanya, performanya sempat meredup akibat cedera lutut parah di Piala Asia U-19 pada 2014.

Sempat bergabung dengan Bhayangkara FC, Zulfiandi menemukan kembali sinar terangnya setelah bergabung dengan Sriwijaya FC menjelang Liga 1 musim 2018.

Zul, sapaan akrabnya, memang belum menembus timnas senior.

Tapi, bila terus mempertahankan performa seperti diperlihatkannya musim ini, bukan tak mungkin panggilan ke timnas senior, terlebih untuk Piala AFF 2018, tinggal menunggu waktu.

(Baca Juga: Indra Sjafri: Saya Tak Pernah Ada Masalah dengan PSSI Maupun Edy Rahmayadi)

5. Lainnya


Miftahul Hamdi(instagram.com/miftahulhamdi17)

Aceh juga melahirkan melahirkan sejumlah pesepak bola yang pernah membela timnas di berbagai level, termasuk kelompok usia, seperti: Miftahul Hamdi, Syakir Sulaiman, Hendra Sandi Gunawan, Abdul Musawir, dan Syahrizal.

Daftar ini mungkin bisa ditambah dengan Herry Kiswanto, eks libero kebanggaan Timnas Indonesia yang lahir di Banda Aceh.

Sejumlah nama lain juga mengantre, misalnya: Fitra Ridwan, TM Ichsan, hingga Miswar Saputra.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P