Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Undian grup Piala AFF 2018 menempatkan Timnas Indonesia di "Grup Neraka".
Asisten Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti, yang mewakili Luis Milla dalam undian di Jakarta, Rabu (2/5/2018), itu mengakui Tim Merah-Putih memang mendapatkan lawan-lawan yang berat di Piala AFF 2018.
Timnas Indonesia berada di Grup B bersama Thailand, Filipina, Singapura, dan pemenang play-off antara Timor Leste dan Brunei.
Thailand adalah lawan Timnas Indonesia di final Piala AFF 2016.
Kala itu Timnas Indonesia harus mengakui kehebatan Thailand dan menjadi runner-up Piala AFF 2016 setelah kalah agregat 2-3.
Thailand adalah pusat kekuatan sepak bola Asia Tenggara saat ini, apalagi setelah memenangi dua Piala AFF terakhir.
(Baca Juga: Pemain Senilai Rp, 1,2 Miliar Ini Akan Jadi Striker Naturalisasi Ketujuh yang Membela Timnas Indonesia)
Filipina memamerkan peningkatan terbaru mereka dengan lolos ke Piala Asia AFC 2019 untuk pertama kalinya.
Singapura telah memenangi Piala AFF empat kali dan menargetkan kembali ke semifinal setelah gagal dua tahun lalu.
"Saya benar-benar gugup ketika menyaksikan undian, menurut saya ini adalah Grup Neraka, jadi kami harus mempersiapkan diri dengan sangat baik," ungkap Bima Sakti, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari AFFSuzukiCup.com, Kamis (3/5/2018).
Bima Sakti mengakui Thailand sebagai lawan terberat, apalagi harus melakoni pertandingan tandang kedua di Bangkok.
Mantan bintang Timnas Indonesia berusia 42 tahun itu mengakui, jika Tim Merah-Putih tak bisa lebih baik dari kondisi saat ini, Thailand bisa menang mudah karena sangat bagus di depan fans mereka sendiri.
"Tapi Indonesia memiliki peluang besar dan kami ingin lolos ke semifinal seperti dua tahun lalu."
"Semoga menjadi juara untuk pertama kalinya," harap pria yang pernah menjadi pelatih Timnas U-19 Indonesia itu.
Bima Sakti mengakui, Timnas Indonesia di era Alfred Riedl sangat kuat melawan Singapura dan Filipina tahun 2016.
Penampilan apik kala itu membawa Timnas Indonesia melaju ke semifinal pertama sejak 2010.
Di semifinal Timnas Indonesia bertemu Vietnam dengan hasil 2-1 pada leg pertama dan imbang 2-2 pada leg kedua, sehingga menang agreat 4-3 dan lolos ke final.
Becermin pada hasil 2016 itu, Bima Saksi optimistis tahun 2018 ini Timnas Indonesia bisa meraih gelar Piala AFF untuk pertama kalinya.
Bima Sakti lalu mengajak Luis Milla lebih fokus mempersiapkan pemain Timnas U-23 Indonesia untuk dimatangkan menjadi Timnas Indonesia yang akan tampil di Piala AFF 2018.
Bima Sakti berpendapat, Timnas U-23 Indonesia kelihatannya lebih menjanjikan.
"Saya telah berbicara dengan (pelatih kepala) Luis Milla dan kami harus menggunakan pemain U-23 (di Piala AFF 2018)," ungkap Bima Saksi
Apa alasan Bima Sakti untuk terus memakai para pemain Timnas U-23 Indonesia di Piala AFF 2018?
"Karena mereka telah bermain bersama untuk waktu yang lama dan membuat kemajuan yang sangat baik,” jelas Bima Sakti.
[#LiveTweet] Hasil lengkap pembagian grup Piala AFF 2018:
Grup A
1. Vietnam
2. Malaysia
3. Myanmar
4. Kamboja
5. LaosGrup B
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 2 Mei 2018
1. Thailand
2. INDONESIA
3. Filipina
4. Singapura
5. Timor Leste/Brunei#AFFCup2018 #PialaAFF #TimnasIndonesia #UndianPialaAFF
Bima Sakti menambahkan, ada kemungkinan menyertakan pemain senior yang dicari dari Liga 1 2018 karena dinilai masih ada yang dapat memberikan kontribusi besar kepada tim nasional.
Seperti apa postur ideal Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018, Bima Sakti tetap menunggu perkembangan.
"Asian Games akan menjadi patokan untuk Piala AFF dan membantu kami mempersiapkan turnamen," tegas Bima Sakti.
Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018.
Materi pemain untuk cabang sepak bola Asian Games adalah U-23 ditambah opsi tiga pemain senior.
Piala AFF 2018 di gelar dengan format baru kandang tandang pada 8 November-15 Desember 2018.
Timnas Indonesia hanya mendapat dua laga kandang menjamu pemenang play-off Brunei atau Timor Leste dan Filipina.
Namun, PSSI belum memastikan apakah Luis Milla masih akan melatih Indonesia atau tidak.
Nasib Luis Milla akan ditentukan setelah Asian Games 2018.
Target yang diberikan kepada Luis Milla di Asian Games 2018 adalah semifinal.
Berdasarkan catatan BolaSport.com, Luis Milla mulai dikontrak pada 20 Januari 2017 dan berakhir 31 Desember 2018.