Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Timnas U-19 Indonesia memang erat kaitannya dengan sosok Indra Sjafri.
Setelah menjadi pelatih timnas U-16 Indonesia pada tahun 2011, Indra Sjafri lalu menjadi tokoh penting di timnas U-19 Indonesia dua tahun setelahnya.
Indra Sjafri menjabat sebagai pelatih kepala timnas U-19 Indonesia pada 2013 hingga sekarang.
Sang pelatih memang sempat menangani Bali United pada tahun 2015-2016, namun ia kembali menjadj entrenador timnas U-19 Indonesia pada 2017 hingga saat ini.
(Baca Juga: Patut Bangga, Firman Utina Masuk Jajaran Gelandang Top Piala AFF Sepanjang Sejarah)
Pelatih yang memberi perhatian pada pembinaan usia muda ini sangat disegani, terutama pada pesepak bola muda.
Banyak bibit-bibit muda sepak bola yang berusaha keras bisa dilatih olehnya dan menjadi bagian dari skuat Garuda Nusantara.
Namun sebenarnya, bagaimana peran seorang pelatih dari kacamata Indra Sjafri?
Bagi Indra Sjafri, ternyata tak hanya satu peran yang boleh dimiliki seorang pelatih.
Bahkan, Indra Sjafri menekankan sampai ada empat peran yang harus bisa dijalankan seorang pelatih.
Peran pertama pelatih dari pandangan Indra Sjafri adalah sebagai seseorang yang ditaati perintahnya.
Indra Sjafri menyebut peran pertama ini sebagai 'seorang bos'.
(Baca Juga: Sriwijaya FC Diterpa Isu Eksodus Pemain, 4 Mantan Layak Dipulangkan Arema FC)
"Pada saat melatih, ndak ada (alasan), saya jadi bos dia," ucap Indra Sjafri usai sesi latihan jelang laga melawan timnas U-19 Filipina di Stadion Jenggolo, Rabu (4/7/2018).
Namun setelah itu, peran pelatih lebih menekankan hubungan interpersonal.
Peran-peran selanjutnya ini lebih tampak pada saat berinteraksi di luar lapangan.
Indra Sjafri mendeskripsikan bahwa ia bisa menjadi orang tua bagi sang pemain dan kawan bagi sang pemain.
(Baca Juga: Media Asing Kenang Kecepatan Terens Puhiri yang Viral Hingga Disebut Pemain Tercepat di Dunia)
Bahkan, Indra Sjafri mengatakan bahwa ia juga mungkin akan menjadi pembantu seorang pemain dalam kondisi tertentu.
"Setelah itu (di luar lapangan), saya bisa sebagai bapaknya, sebagai kawannya, sebagai temannya," ucap Indra Sjafri.
"Kadang-kadang (saya) sebagai pembantunya (pemain) kalau dia sakit," ucap sang pelatih menambahkan.