Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Timnas U-19 Malaysia Umbar Rahasia Taklukkan Indonesia: Matikan 3 Pemain Kunci!

By Adif Setiyoko - Jumat, 13 Juli 2018 | 16:26 WIB
Pelatih timnas U-19 Malaysia, Bojan Hodak memberi keterangan kepada awak media usai pertandingan, Rabu (4/7/2018). (TB KUMARA/BOLASPORT.COM)

Pelatih timnas U-19 Malaysia, Bojan Hodak, berbagi rahasia di balik keberhasilan anak asuhnya menumbangkan timnas U-19 Indonesia.

Berduel di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (12/7/2018), timnas U-19 Malaysia sukses taklukkan Indonesia lewat drama adu penalti dengan skor 3-2, setelah kedua tim bermain imbang 1-1 pada waktu normal.

Kekalahan ini sekaligus memupus mimpi skuat Garuda Nusantara untuk melaju ke partai puncak, demi mengulang sukses tahun 2013 silam.

(Baca Juga: Media Malaysia Soroti Aksi Pelemparan Suporter Indonesia di Laga Semifinal Piala AFF U-19 2018)

Saat sesi juma pers selepas pertandingan, Bojan Hodak mengungkap kunci penting anak asuhnya menahan gempuran Nurhidayat Haji Haris dkk.

Pelatih asal Kroasia itu menuturkan, timnya hanya fokus untuk meredam agresivitas tiga pemain timnas U-19 Indonesia.

(Baca Juga: Kisah Tragis Indra Sjafri Bersama Timnas U-19 saat Hadapi Hantu Menakutkan yang Bernama Malaysia

(Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Vs Malaysia - Dituntun Sang Kapten, Egy Menangis Tinggalkan Lapangan)

Meskipun sukses bermain mendominasi sepanjang laga, gempuran skuat besutan Indra Sjafri gagal menembus lini pertahanan Malaysia.

Kemudian, saat ditemui awak media di mixed zone, Bojan Hodak kembali menjelaskan secara rinci soal tiga pemain kunci Indonesia yang berhasil diredam oleh skuat Harimau Malaya Muda.

Pemain pertama yang menjadi fokus lini pertahanan Malaysia ialah, winger Persela Lamongan, Saddil Ramdani.


Momen Saddil Ramdani dalam laga timnas U-19 Indonesia kontra Thailand di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (9/7/2018).(SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

"Saya ingat saat bertanding di Korea (kualifikasi Piala Asia U-19 2018, pada November 2017), tim kami memperhatikan secara detail kelemahan mereka satu per satu," ujar Bojan Hodak saat ditemui awak media di area mixed zone, selepas pertandingan.

(Baca Juga: Ditantang Malaysia di Final, Kapten Timnas U-19 Indonesia: Jangan Bikin Malu di Kandang Sendiri!)

"Nomer 15 (Saddil) dominan kaki kiri, dia selalu berbelok arah ke kiri, dia sangat berbahaya, memiliki shoot keras, saya instruksikan pemain untuk memblok tiap kali dia melakukan shoot. Hasilnya, para pemain saya berhasil menerapkan instruksi dengan baik," jelasnya melanjutkan.

Kemudian, pemain kedua yang harus diredam ialah gelandang Persipura Jayapura, Todd Rivaldo.

Pemain yang baru mencatatkan debutnya bersama timnas U-19 Indonesia di turnamen resmi ini ternyata menjadi salah satu yang diwaspadai.


Gelandang timnas U-19 Indonesia, Todd Rivaldo Ferre, saat tampil melawan Laos dalam laga penyisihan Grup A Piala AFF U-19 2018 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (01/07/2018) malam.(SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

"Lalu nomer 24 (Todd Rivaldo), saya tahu dia berbahaya ketika dalam situasi one-on-one. Saat dia masuk ke lapangan, saya minta pemain untuk kawal dia ketat," ungkapnya.

Pemain ketiga yang diwaspadai Bojan Hodak ialah Egy Maulana Vikri. Namun demikian, Bojan Hodak mengakui Egy tak terlalu bermain maksimal pada laga ini.

(Baca Juga: Tumbang dari Thailand, Timnas U-19 Indonesia Patut Berbangga Hati karena Rekor Ini!)

Pasalnya, menurut Bojan, pemain yang kini merumput bersama klub Polandia, Lechia Gdansk, itu baru saja datang dari Eropa dan laga ini merupakan penampilan pertamanya di Piala AFF U-19 2018.


Ekspresii gelandang tim nasional U-19 Indonesia, Egy Maulana Vikri, sebelum mengeksekusi tendangan penalti saat melawan Malaysia pada semifinal Piala Asia U-19 di Stadion Gelora Delta Sidorajo, Kamis (12/7/2018). ( SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM )

Alhasil, pemain asal Medan itu masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan cuaca Indonesia setelah dalam perjalanan jauh.

"Nomor 10 (Egy), saya diberi tahu dia baru pulang dari Eropa. Di Polandia cuacanya sangat berbeda, dia sudah adaptasi di sana, tapi langsung bermain di cuaca yang panas, sangat lembab, maka dari itu saya sudah menduga dia tidak akan bermain sempurna," ucapnya.

"Saat dia datang (ke Indonesia), orang-orang mengharapkan terlalu banyak kepadanya, padahal dia pasti lelah, setidaknya butuh waktu seminggu untuk recovery," ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P