Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keputusan PSSI untuk mendatangkan Luis Milla sebagai pelatih timnas Indonesia di awal 2017 membuat banyak masyarakat bertanya-tanya.
Pasalnya, masyarakat Indonesia masih belum mendapatkan informasi secara jelas nilai kontrak dari sosok pelatih asal Spanyol tersebut.
Baru-baru ini mantan pemain timnas Indonesia, Yeyen Tumena, memberitahukan harga kontrak Luis Milla.
(Baca Juga: Andalkan Satu Striker Murni, Berikut 3 Opsi Formasi Timnas untuk Asian Games 2018)
Kata Yeyen, Luis Milla mendapatkan durasi kontrak hampir menyentuh angka Rp 2 Miliar perbulan.
Uang yang dikeluarkan PSSI itu untuk membayar Luis Milla bersama dengan dua asistennya yakni Miguel Gandia dan Eduardo Perez.
Ketiga pelatih itu dikontrak selama dua tahun atau sampai Asian Games 2018 berakhir.
Namun, satu bulan sebelum Asian Games 2018 dimulai, Eduardo Perez memilih mundur dari jajaran tim pelatih timnas Indonesia.
Keputusan itu dikarenakan tidak ada kejelasan tambahan durasi kontrak dari PSSI, sehingga membuat Eduardo menerima tawaran dari klub Qatar, Al Sadd.
"Saya melihat sendiri harga Luis Milla itu sekitaran Rp 2 Miliar perbulan," kata Yeyen kepada BolaSport.com.
(Baca Juga: 6 Jebolan Timnas U-19 Era Kejayaan Bakal Jadi Tulang Punggung Skuat Asian Games 2018)
"Sekarang PSSI punya masalah untuk membayar gaji Luis Milla dan kawan-kawannya, itu yang akhirnya membuat Eduardo pergi karena permasalahan finansial dan segala macam," ucap pria yang saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik Bhayangkara FC tersebut.
Lebih lanjut Yeyen mengatakan PSSI sepertinya tidak sanggup lagi untuk membayar Luis Milla dengan harga seperti itu.
Padahal sebelum memutuskan Milla, ada dua sosok pelatih yang juga menjadi pertimbangan dari PSSI, yakni Juergen Klinsmann dan Alberto Zaccheroni.
Sampai saat ini pun PSSI belum bisa memutuskan apakah kontrak Luis Milla diperpanjang atau tidak.
(Baca Juga: Piala Malaysia 2018 - Selangor FA Tumbang Tanpa Evan, Tim Andik Dibantai Klub Adidaya )
Bahkan, federasi sepak bola Indonesia itu sudah menyiapkan sosok pelatih untuk menangani timnas Indonesia di Piala AFF 2018 yang mulai bergulir awal November mendatang.
"Saya pikir itu efek dari memilihnya Luis Milla, kalau memang PSSI tidak sanggup kenapa beli yang mahal," kata Yeyen.
Yeyen menilai keputusan PSSI untuk mendatangkan pelatih yang sukses membawa timnas U-21 Spanyol meraih gelar juara Piala Eropa 2011 itu tidak salah.
Terlebih, PSSI di bawah naungan Edy Rahmayadi ingin membawa timnas Indonesia berprestasi di kancah Asia.
Namun sayangnya, Luis Milla dinilai Yeyen tidak mendapatkan pemain yang dilihatnya sejak awal.
Seperti saat Luis Milla mencari pemain muda Spanyol yang saat ini sudah sukses di persepakbolaan dunia seperti Juan Mata, David de Gea, Javi Martinez, dan Ander Herrerra.
(Baca Juga: Dianggap Biang Ricuh dengan Malaysia, Federasi UEA Coret Pemain Ini dari Skuat Asian Games)
Di bawah asuhan Luis Milla, timnas Indonesia masih belum mendapatkan raihan gelar juara.
Timnas U-23 Indonesia yang diasuh Luis Milla gagal melaju ke Piala Asia U-23 2018 dan hanya meraih peringkat ketiga di SEA Games 2017.
"Ini bukan kesalahan Luis Milla dan PSSI juga tidak salah. Mungkin pas Pak Edy Rahmayadi terpilih, dia mau mencari hal-hal positif untuk timnas Indonesia. Sekarang dikontrak Luis Milla hanya sampai Asian Games 2018, kita lihat saja keberhasilannya seperti apa," kata Yeyen.