Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Luis Milla Harus Pastikan Lini Tengah Timnas U-23 Indonesia Lebih Garang Saat Hadapi Palestina

By Andrew Sihombing - Selasa, 14 Agustus 2018 | 15:11 WIB
Gelandang Timnas U-23 Indonesia, Zulfiandi, saat menghadapi Timnas U-23 Bahraih pada PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (27/4/2018). (HERKA YANIS/BOLASPORT.COM)

Timnas U-23 Indonesia menuai pujian selepas kemenangan 4-0 atas Taiwan pada laga Grup A Asian Games 2018. Tapi, pertandingan itu pula yang semestinya menjadi petunjuk bagi pelatih Luis Milla untuk membenahi sektor tengahnya.

Andritany Ardhiyasa dan kolega melewati laga perdana di Asian Games 2018 dengan gemilang.

Gol demi gol dari Stefano Lilipaly (67' dan 76'), Alberto Goncalves (71'), serta M. Hargianto (90+3') membuat Garuda Muda menang dengan skor telak 4-0.

Kemenangan itu kian meyakinkan karena tim asuhan Luis Milla membukukan penguasaan bola hingga 69 persen dan jumlah operan 531 (441 tepat) sebagaimana data yang dilansir BolaSport.com dari Labbola.

(Baca Juga: Trio Bek Timnas U-23 Indonesia Catatkan 100 Persen dalam Duel Udara, Hansamu Yama Tertangguh)

(Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Menang Telak, Bek Hasil Eksperimen Jadi Raja Operan Sukses)

Bandingkan dengan Taiwan yang cuma membukukan 245 operan (167 tepat).

Timnas U-23 Indonesia juga melepas total 19 tembakan, jauh di atas Taiwan yang cuma mengirim 6 shot.

Minimnya peluang yang dimiliki Taiwan tak lepas dari kedigdayaan para pemain belakang timnas U-23 Indonesia mengamankan wilayahnya.

Hanya, ini pula yang menjadi masalah mengingat lini belakang Garuda Muda seperti tak mendapat bantuan memadai dari lini tengah.

Total 18 sapuan dilakukan oleh kuartet I Putu Gede Juni Antara (3 clearances), Ricky Fajrin (8), Hansamu Yama (5), serta Rezaldi Hehanussa (2) saat menghadapi Taiwan.

Jumlah sapuan itu mengalami peningkatan dari rataan di laga persahabatan internasional yang dilakoni timnas U-23 Indonesia sepanjang 2018.


Bek timnas Indonesia, Ricky Fajrin Saputra (kiri), berupaya menguasai bola dibayangi bek timnas Uzbekistan, Narzullaev Doniyorjon, dalam laga PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Kamis (3/5/2018). ( FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM )

Sebagaimana data yang didapat BolaSport.com dari Labbola, para bek yang dipasang Luis Milla dalam 7 duel internasional tahun ini 'cuma' melakukan 121 sapuan (15,1 per pertandingan).

Lonjakan level kerepotan yang dialami bek timnas U-23 Indonesia saat menghadapi Taiwan bisa jadi berhubungan dengan performa gelandang yang diturunkan oleh Milla, khususnya Zulfiandi.

Anak muda milik klub Sriwijaya FC yang disebut terakhir ini kurang memperlihatkan kontribusi defensif dengan tak pernah melakukan tekel kontra Taiwan.

Catatan seperti ini agak mengherankan mengingat Zulfiandi punya rataan 4,6 tekel per pertandingan (total 37) saat dimainkan dalam laga persahabatan internasional pada 2018.

Rata-rata 2,5 tekel per partai yang dilakukan Zulfiandi sukses mematahkan serangan lawan.

(Baca Juga: Jadi Pahlawan, Kiper Ernando dan Mochammad Supriadi Awalnya Cuma Berstatus Tambahan di Timnas U-16 Indonesia)

Menariknya, justru Evan Dimas yang lebih berperan dalam sisi defensif dengan torehan empat tekel (3 sukses).

Menghadapi Palestina di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi (15/8/2018), Milla harus memastikan lini tengahnya lebih rajin memberikan otot tambahan bagi lini pertahanan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P