Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain depan Persela, Saddil Ramdani, selalu masuk dari bangku cadangan dalam sepasang laga bersama timnas U-23 Indonesia di Grup A Asian Games 2018. Hebatnya, dua kali itu pula winger muda berusia 19 tahun ini memberi perbedaan berarti dalam permainan Garuda Muda.
Saddil pertama kali mencicipi kesempatan tampil di Asian Games 2018 saat masuk menggantikan Irfan Jaya pada menit ke-60 laga kontra Taiwan di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Minggu (12/8/2018).
Timnas U-23 Indonesia ketika itu akhirnya berhasil menutup laga dengan skor telak 4-0 melalui gol Stefano Lilipaly (67' dan 76'), Alberto Goncalves (71'), dan M. Hargianto (90+3').
Dimainkan di pos penyerang sayap kanan, jebolan SSB ASIFA ini bisa membuat daya gedor Garuda Muda tak lagi terfokus pada Febri Hariyadi di sektor kiri.
(Baca Juga: Irfan Jaya 'Menghilang', Luis Milla Harus Cari Solusi)
(Baca Juga: Sayap-sayap Timnas U-23 Indonesia, Sektor Kiri Jauh Lebih Dominan)
Saddil hanya butuh sembilan menit untuk mengancam gawang Taiwan. Sayang, dalam posisi yang tinggal berhadapan dengan kiper, tendangannya masih melambung di atas mistar.
Saddil juga lebih terlibat dalam permainan tim. Hanya dalam tempo setengah jam bermain, ia menerima 16 operan dari rekan-rekannya.
Bandingkan dengan Irfan yang cuma menerima 21 operan sepanjang 60 menit laga.
Daya sengat sektor kanan timnas U-23 Indonesia juga bertambah berkat keberanian Saddil menggiring bola menusuk ke kotak penalti.
Sebagaimana data yang dilansir BolaSport.com dari Labbola, Saddil melakukan 4 dribel kendati cuma satu yang berhasil melewati lawan.
Bagaimana dengan Irfan? Pemain milik klub Persebaya ini cuma melakukan 1 dribel dan itu pun gagal.
Efek Saddil kembali terlihat di pertandingan kedua timnas U-23 Indonesia melawan Palestina, Rabu (15/8/2018). Kali ini, ia bermain sedikit lebih lama, tepatnya selama 38 menit dan lagi-lagi masuk menggantikan Irfan.
Final pertama yang dilalui Zidane sebagai juru taktik Madrid adalah pada 2016 juga melawan Atletico Madrid tetapi di ajang berbeda yakni Liga Champions. https://t.co/FFQr7YBLX7
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 16 Agustus 2018
Pemain yang disebut terakhir ini memang terlihat mengalami kesulitan luar biasa pada laga yang berlangsung di Stadion Patriot Chandrabhaga tersebut.
Irfan beberapa kali tak kuasa meladeni benturan dan permainan fisikal bek kiri Palestina bernomor punggung 2, Ahmed Qatmish. Bahkan sebelum ditarik pada menit ke-52, Irfan beberapa kali terlihat meringis sambil memegangi rusuk kanannya.
Adapun Saddil akhirnya tercatat melakukan 28 operan hingga laga berakhir. Bandingkan dengan Irfan yang cuma melepas 20 umpan.
Saddil melakukan 2 dribel dengan satu di antaranya sukses melewati lawan, sementara Irfan tak pernah mencoba menggocek lawan.
Nilai lebih Saddil juga terlihat pada kemampuannya memindahkan bola. Berkali-kali ia mengirim bola jauh ke sisi kiri saat wilayah yang ditempatinya penuh sesak dengan pemain lawan.
Saddil juga 'memancing' bek kanan timnas U-23 Indonesia, Gavin Kwan Adsit, lebih berani naik membantu serangan dan berkombinasi dengannya.
Milla juga menyebut masuknya Saddil, plus Rezaldi Hehanussa yang dimasukkan pada menit ke-54, membuat tim asuhannya bermain lebih baik.
(Baca Juga: Jadi Pilar Dominasi Serangan, Febri Hariyadi dan Rezaldi Hehanussa Hapus Rivalitas Klub di Timnas U-23 Indonesia)
"Sisi positifnya (dari kekalahan lawan timnas U-23 Palestina, red.), adalah bahwa ketika Saddil dan Rezaldi masuk, mereka bisa menggantikan pemain yang tampil di awal," ujar Milla lewat penerjemahnya, Bayi Eka Sari, kepada wartawan, termasuk BolaSport.com, dalam sesi konferensi pers selepas pertandingan.
"Hal ini terlihat saat melawan Taiwan dan sekarang di laga kontra Palestina. Buat saya, pergantian pemain yang dilakukan sudah sangat positif," katanya.
Penampilan impresif Saddil di sepasang laga awal timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018 boleh jadi membuat publik bertanya apakah Milla akan memberinya kesempatan tampil sebagai starter.