Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eks Pemain PSM Makassar Era 80-an Soroti Adu Penalti Timnas U-23 Indonesia Vs UEA

By Irfa Ulwan - Sabtu, 25 Agustus 2018 | 13:29 WIB
Ekspresi sedih para pemain timnas U-23 Indonesia usai kalah dalam adu penalti dari Uni Emirat Arab di babak 16 besar Asian Games 2018, Jumat (24/8/2018) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.` ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Timnas U-23 Indonesia tersingkir dari ajang Asian Games 2018 cabang olahraga (cabor) sepak bola putra usai kalah di babak adu penalti dari timnas U-23 Uni Emirat Arab (UEA). Kekalahan melalui adu sepakan 12 pas itu disoroti oleh Najib Latandang, eks pemain PSM Makassar.

Pertandingan babak 16 besar sepak bola putra Asian Games 2018 itu dihelat di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kab. Bekasi pada Jumat (24/8/2018).

Meski berhasil menyamakan kedudukan dan terhindar dari kekalahan dalam waktu normal, timnas U-23 Indonesia harus menyerah dari Uni Emirat Arab (UEA) di babak adu penalti.

Dua algojo skuat Garuda Muda, Septian David Maulana dan Saddil Ramdani gagal menunaikan tugasnya mengeksekusi bola dari titik putih.

Sementara empat dari lima eksekutor UEA sukses mengelabui Andritany Ardhiyasa.

(Baca juga : Plus-minus Penampilan Febri Hariyadi Bersama Timnas U-23 Indonesia Menurut Pengamat Sepak Bola)

Dilansir BolaSport.com dari Tribun Timur, eks pemain PSM Makassar di era 80-an, Najib Latandang tetap mengapresiasi semangat juang dan penampilan anak-anak asuhan Luis Milla tersebut.

Teknik dan pola permainan yang ditampilkan Hansamu Yama dkk menunjukkan jika Garuda Muda telah bermain apik di pertandingan itu.

"Teknik dan pola permainan yang diterapkan cukup merepotkan pemain lawan. Ditambah kolaborasi antar pemain sudah saling menunjang, tak heran jika mereka bisa menyamakan kedudukan," ujar Najib.