Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Luis Milla mengaku sakit hati karena kepemimpinan wasit Shaun Evans Roberts hingga memutuskan untuk menangkan diri ke Spanyol.
"Saya akan kembali ke Spanyol karena sakit hati dengan laga hari ini. Sebab anak-anak sudah bermain dengan baik tetapi wasit tidak kompeten," kata Milla selepas pertandingan.
Shaun Evans Roberts merupakan pemimpin jalanya pertandingan antrara timnas U-23 Indonesia melawan timnas U-23 Uni Emirat Arab dan membuat banyak keputusan kontroversial.
(Baca Juga: Ramai Dihujat, Ini 5 Keputusan Kontroversial Shaun Evans pada Laga Indonesia Vs Uni Emirat Arab)
Salah satunya ketika wasit asal Australia tersebut memberikan penalti kepada UEA pada babak kedua.
Menurut Milla, Hansamu Yama tidak melalukan pelanggaran keras kepada pemain UEA di kotak penalti Garuda Muda.
Tak hanya itu, Milla juga kesal dengan Shaun Evans yang tidak memberikan kartu merah kepada pemain UEA saat Ilham Udin Armaiyn dilanggar keras di babak kedua.
“Hari ini wasit memberikan dua penalti kepada UEA dan seharusnya penalti kedua itu tidak terjadi,” kata Milla setelah pertandingan.
“UEA juga seharusnya bermain dengan 10 pemain karena pemain kami dilanggar keras ketika tersisa 25 menit tapi ternyata itu tidak terjadi,” kata Milla menambahkan.
“Wasit hari ini tidak punya level untuk memimpin pertandingan. Dia tidak punya hati. Tidak melihat anak-anak sudah bermain maksimal,” kata Milla.
Evans memang dikenal memiliki trek rekor yang kurang bagus.
Sebelumnya, pada pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2017 saat duel El Clasico Persija vs Persib, Shaun Evans juga sempat menjadi buah bibir.
Dalam pertandingan tersebut, Evans mengeluarkan tiga keputusan kontroversial.
Pertama, menganulir gol penyerang Persib, Ezechiel Ndouassel pada menit ke-27. Yang kedua memberikan penalti kepada Persija tanpa alasan yang jelas.
Selanjutnya, Shaun Evans memberikan kartu merah kepada Vladimir Vujovic dan membuat Persib memilih untuk walk-out di menit ke-87 pertandingan.
Akibatnya, Shaun Evans dievaluasi oleh operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Lebih jauh, Evans juga sempat terkena kontroversi kala memimpin laga di negara asalnya, Australia.
(Baca Juga: Akun Instagramnya Diserang Netizen Indonesia, Kiper UEA Malah Unggah Foto Ini)
Hal ini terjadi kala ia memimpin pertandingan antara Adelaide kontra Western Sydney pada Oktober 2016.
Evans menuai banyak kritik karena ia hanya memberikan kartu kuning atas tekel keras yang dialami pemain Adelaide, Sergio Cirio.
Hal itu lantas membuat kubu Adelaide murka. Apalagi, Cirio terpaksa absen selama sepuluh pekan akibat terjangan tersebut.
Usai laga, Ketua Adelaide Greg Griffin melayangkan protes resmi kepada Federasi Sepak Bola Australia (FFA).
Griffin meminta Evans agar tak lagi memimpin pertandingan yang melibatkan Adelaide.
Namun permintaan ini ditolak FFA dengan alasan FFA menolak membiarkan tim mendikte pilihan wasit.