Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eks Striker Timnas Indonesia Soroti Kegagalan Skuat Garuda Muda pada Adu Penalti Lawan UEA

By Christina Kasih Nugrahaeni - Sabtu, 25 Agustus 2018 | 23:16 WIB
Ekspresi sedih para pemain timnas U-23 Indonesia usai kalah dalam adu penalti dari Uni Emirat Arab di babak 16 besar Asian Games 2018, Jumat (24/8/2018) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.` ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Kegagalan adu penalti yang diderita skuat Garuda Muda saat berhadapan dengan Uni Emirat Arab (UEA) di babak 16 besar cabang sepak bola Asian Games 2018 turut disoroti oleh eks striker timnas Indonesia, Indriyanto Setyo Nugroho.

Timnas U-23 Indonesia harus menelan kekalahan 3-4 dari Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8/2018).

Sempat menyamakan kedudukan 2-2, Indonesia gagal pada adu penalti dengan skor akhir 3-4 dari UEA.

Duo anak muda, Septian David Maulana dan Saddil Ramdani, menjadi pesakitan setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti dengan baik.

(Baca Juga: Karate Asian Games - Zigi Zaresta Persembahkan Perunggu bagi Indonesia)

(Baca Juga: Plesetan Netizen soal Pernyataan Edy Rahmayadi untuk Luis Milla)

Adapun Indriyanto menyoroti faktor mental pemain dalam mengeksekusi tendangan penalti.

"Saya kira itu faktor mental. Saya pernah mengalami juga dulu, mental itu berpengaruh ke eksekusi tendangan penalti yang dilakukan oleh pemain," kata Nunung kepada BolaSport.com melalui telepon, Sabtu (25/8/2018).

Dikatakan oleh eks striker yang biasa dipanggil Nunung ini, pemain memiliki pertimbangan yang lebih kompleks dibandingkan kiper.

(Baca Juga: Asian Games 2018 - Mixed Zone Semrawut, Juara Karate Asian Games Diperlakukan Tidak Layak)

Pasalnya, pemain harus menentukan arah tendangannya, sementara kiper tinggal menebak harus ke kanan atau ke kiri.

"Pemain harus menentukan arah, ke kanan, kiri, atau ke atas. Kalau kiper kan tinggal menebak ke kanan atau ke kiri," ujarnya.

 

Halo, buat kamu yang di Solo dan sekitarnya ada acara keren nih: Geschiephoria mempersembahkan "Kausa Kridha Surakarta". Olahraga merupakan kegiatan yang sering dilakukan masyarakat pada umumnya dan kerap pula membawa kebanggaan bagi bangsa. Geschiephoria berusaha mengulik dengan bagaimana sejarah olahraga berkembang di Kota Solo, serta bagaimana dan seperti apa Kejayaan Olahraga di Kota Solo. Rangkaian acara: 30 Agustus 2018 Pembukaan Pameran Fotografi & Museum Talks. Pukul: 09.00-13.00 1 September 2018 *Seminar Sejarah "Meniti Kejayaan Olahraga di Surakarta" Pembicara: - Dr. Susanto, M.Hum (dosen ilmu sejarah uns) - Bandung Mawardi (Bilik Literasi) - Ardian Nur Rizki (Penulis buku Pustaka Sepakbola Surakarta) Waktu: 09.00-12.00 *Workshop Jurnalistik Pembicara: - Aqwam Fiazmi Hanifan (Jurnalis Tirto.id) - Weshley Hutagalung (Pimpinan Redaksi Bolasport) Pukul: 13.00-selesai Tempat: Monumen Pers Nasional Surakarta Segera daftar di bit.ly/eventgeschie atau klik link di bio @Geschiephoriamagz . Buruan tempat terbatas lho! Pendaftaran GRATIS Narahubung Ai (0856 5812 1526)

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P