Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Timnas U-16 Indonesia akan melakoni babak perempat final Piala Asia U-16 2018 dengan ancaman dari duet penyerang berbahaya milik Australia selaku lawan mereka.
Timnas U-16 Indonesia lolos ke babak perempat final sebagai juara Grup C dengan koleksi 5 poin dari tiga laga.
Sementara itu Australia lolos sebagai runner-up Grup D dengan raihan 6 poin.
Selama babak penyisihan grup, Indonesia hanya mampu mencetak tiga gol.
Jumlah tersebut dua kali lipat lebih sedikit dari Australia di mana mereka mampu menggelontorkan enam gol.
(Baca Juga: Pelatih Australia Angkat Suara soal Kehebatan Timnas U-16 Indonesia di Piala Asia U-16 2018)
(Baca Juga: Australia Diuntungkan Wasit, Timnas U-16 Indonesia Harus Waspada)
Pasukan dari Negeri Kangguru mengandalkan duet penyerangnya, Noah Botic dan Joseph Roddy untuk menciptakan gelontorkan gol ke gawang lawan.
Tercatat sejauh ini 5 gol lahir dari kaki keduanya di mana Botic mencetak tiga gol dan Roddy dua gol sementara satu gol lain diciptakan Luke Duzel.
Dengan demikian, duet keduanya plus anggota skuat Australia lainnya akan menjadi ujian berat bagi Indonesia yang mampu menorehkan catatan apik dalam hal bertahan di babak penyisihan grup.
Benteng Kokoh versus Duet Tajam
Dari tiga laga di Grup C, Indonesia hanya kebobolan satu kali yaitu saat menghadapi Vietnam, sekaligus membukukan dua clean-sheet.
Hanya dua tim yang mampu melampaui torehan tersebut, yaitu Korea Selatan dan India, yang belum sekalipun kebobolan.
Barisan pertahanan yang digalang Komang Teguh Krisnanda dkk tampil cukup mengilap di ajang ini.
Tidak hanya handal dalam menahan gempuran lawan, lini belakang Indonesia pun mampu menyumbang gol melalui Amiruddin Bagas Kaffa.
Kubu Garuda juga bukannya tidak menyadari kuatnya Australia yang dibuktikan lewat catatan bagusnya.
Meski demikian, pelatih Indonesia, Fakhri Husaini, tetap optimistis anak-anak asuhnya akan mampu menaklukkan Australia demi lolos ke semifinal sekaligus mengunci satu tiket ke Piala Dunia U-17 2019 di Peru.
"Statistik itu tidak ada di sepak bola, saya tidak percaya hal itu. Ini sepak bola, apa pun bisa terjadi,” ujar Fakhri dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI.