Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Timnas Indonesia U-19 Vs Arab Saudi U-19 - Mantapkan Skema Serangan Balik

By Rabu, 10 Oktober 2018 | 12:08 WIB
Selebrasi gelandang tim nasional U-19 Indonesia, Egy Maulana Vikri, seusai membobol gawang Malaysia pada semifinal Piala Asia U-19 di Stadion Gelora Delta Sidorajo, Kamis (12/7/2018). (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM )

Timnas U-19 Indonesia akan menjajal kekuatan timnas U-19 Arab Saudi pada laga uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (10/10). Garuda Muda mengincar pencarian skema terbaik melawan tim asal Timur Tengah.

Penulis: Ferry Tri Adi

Pasalnya, anak asuh Indra Sjafri akan menghadapi dua lawan asal Timur Tengah, Uni Emirat Arab dan Qatar, di fase grup Piala AFC U-19 2018.

Uji coba melawan Arab Saudi dan Yordania tentu menjadi rencana pamungkas agar mengetahui cara bermain yang pas di fase grup Piala AFC U-19.

Pada turnamen mini bertajuk PSSI Anniversary U-19 bulan lalu, Indra menegaskan akan menerapkan skema serangan balik jika bertemu tim dengan pemain berpostur tinggi.

Pola tersebut gagal dijalankan ketika menghadapi China U-19 di turnamen tersebut.

"China punya postur yang tak jauh berbeda dengan tim asal Timur Tengah. Mereka juga bisa mewakili cara bermain China Taipei yang kami akan hadapi di fase grup," kata Indra.

"Kami sudah punya rancangan permainan yang pas di fase grup. Hanya, skema itu belum berjalan bagus di uji coba. Kami akan memantapkan rencana bermain kami di laga uji coba terakhir melawan Arab Saudi dan Yordania,” ucapnya melanjutkan.

Indra menyimpulkan bahwa anak asuhnya kemungkinan besar akan bermain dengan skema serangan balik di fase grup Piala AFC U-19.

Hal itu tak lepas dari lawan-lawan yang akan dihadapi Indonesia U- 19.

Pelatih 55 tahun sudah pernah mengatakan hal tersebut ketika menghadapi China.

Ia menegaskan bahwa rencana permainan Garuda Muda melawan tim yang memiliki postur tinggi ialah dengan serangan balik dan bertahan tak terlalu dalam.

Baca Juga:

“Kami sudah punya rencana permainan. Melawan Thailand di uji coba sebelumnya kami mendominasi penguasaan bola. Transisi dari bertahan dan menyerang yang kami mantapkan selama latihan juga berjalan baik. Hanya, masalah baru soal penyelesaian akhir. Sementara melawan China, rencana bermain kami ialah serangan balik. Kami bertahan tidak terlalu dalam," ucap Indra.

"Kami bertahan di tengah karena kalau bola mereka hilang di tengah, transisi kami melakukan serangan balik bisa cepat. Bertahan terlalu dalam juga bahaya karena membuat lawan leluasa mengirim umpan silang. Itu tentu keunggulan mereka lantaran bisa memanfaatkan postur tubuh. Saya tak ingin terjadi hal itu di fase grup Piala AFC U-19,” ujarnya melanjutkan.

Sementara itu, Indra mengaku bahwa penyelesaian akhir sudah bukan masalah bagi timnya.

Baca Juga:

“Selama ini kami sering bermain dengan mendominasi penguasaan bola, tapi minim gol. Saya memperbaiki buruknya penyelesaian akhir dengan permainan yang lebih banyak mengirim umpan akurat ke pertahanan lawan. Umpan-umpan terobosan itu kini menjadi senjata baru kami,” tutur Indra.

Hal itu terbukti dari dua gim internal yang dijalan Indonesia U- 19 pada pekan lalu.

Garuda Muda bisa melesakkan tujuh gol di dua laga tersebut.

*Baca ulasan lebih lengkap di Tabloid BOLA edisi 2.911, terbit Selasa (9/10/2018).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P