Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

2 Eks Pemain Timnas Indonesia Buka Suara soal Dinamika Pelatih Asing

By Jumat, 12 Oktober 2018 | 07:14 WIB
Mantan pemain timnas Indonesia, Charis Yulianto. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA)

"Selama saya menjadi pemain timnas, saya hormat kepada semua pelatih yang menangani Merah-Putih. Saya pribadi lebih melihat soal kualitas kepelatihan. Biasanya memang pelatih asing lebih disiplin. Mereka lebih tegas. Memang ada beberapa pemain yang punya pikiran untuk tidak respek kepada pelatih," katanya.

"Selama pelatih adil dalam pemilihan pemain, respek akan datang dengan sendirinya. Peraturan berlaku untuk semuanya, tanpa terkecuali. Pelatih tegas pasti menuai respek. Biasanya mungkin, pemain yang selalu dicadangkan punya kecenderungan mengumpat alias tidak menaruh respek kepada pelatih,” ujar Charis.

Ketegasan juga menjadi hal yang ditekankan Zulkifli Syukur.

Pemain yang sempat membela timnas pada 2010-2014 itu lebih nyaman dengan pelatih asing. Selain ketegasan, Zulkifli menggarisbawahi soal keadilan.

“Saya jujur lebih suka pelatih asing. Mereka lebih disiplin dan tegas dalam menerapkan aturan. Mereka juga adil dalam pemilihan pemain. Semua pemain dilihat dari performa bukan nama besar,” ujar Zulkifli.

Bek kanan 34 tahun itu juga menyebut pelatih lokal kerap kali diintervensi manajemen dan kurang adil dalam memilih pemain.

“Kebiasaan pelatih lokal itu mudah diintervensi. Misal saja dalam susunan starting eleven. Seharusnya itu hanya area pelatih. Namun, masih saja saya temui kalau pelatih kudu mendapat persetujuan dari manajemen dalam menyusun pemain starter," katanya.


Bek timnas Indonesia, Zulkifli Syukur, melakukan lempara ke dalam pada laga uji coba melawan Palestina di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (22/8/2011).(DOK. BOLA/PEKSI CAHYO)

"Publik tidak tahu kalau sering kali pelatih dan manajemen tak sejalan. Padahal, pemilihan pemain sepenuhnya wewenang pelatih. Mereka juga tahu kalau sorotan mengarah ke pelatih soal baik atau buruknya tim. Namun, kenapa mereka masih saja diintervensi?” kata Zulkifli.

Tak cuma itu, Zulkifli menilai kalau pelatih asing lebih bertanggung jawab.