Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Piala AFF 2018 akan diramainkan dengan kiprah-kiprah pelatih top dunia. Seperti Milovan Rajevac, Sven Goran Eriksson, atau Keisuke Honda.
Pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti pun ikut mengomentari tema ini karena akan terlibat bentrok dan beradu taktik dengan nama-nama tersebut.
Menurut Bima Sakti, nama besar tak perlu lah ditakuti karena menurutnya mereka pun tak bisa menjamin untuk memberikan kemenangan buat timnya masing-masing.
"Saya pernah bertemu (Didier) Deschamps, pelatih yang kemarin antar Prancis juara Piala Dunia (2018). Dan juga (Marko) van Basten," kata Bima Sakti dalam AFF Trophy Tour du Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (4/11/2018).
"Mereka presentasi dan bilang bahwa tak ada pelatih di dunia manapun yang bisa memastikan kemenangan. Tak ada yang mampu dan bisa menentuikan hasil, mau dia Jose Mourinho atau Pep Guardiola," ujarnya menjelaskan.
(Baca juga: Trofi Piala AFF Mampir di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan)
Menurut pria berusia 42 tahun, membawa tim ke arah yang lebih positif adalah lebih baik ketimbang nama besar seorang pelatih.
"Akan tetapi yang mereka (Deschamps dan Van Basten) soroti adalah permainan yang semakin bagus. Soal hasil tak ada yang bisa menjamin, yang paling penting buat saya pemain sudah mati-matian" tuturnya.
"Ada yang bilang, 'Coach Bima tak punya pengalaman', ga penting nama besar walaupun saya juga punya nama Bima Sakti. Tetapi saya bangga dan beruntung bisa berada di orang-orang besar seperti ini (menunjuk Andritany Ardhiyasa dan Febri Hariyadi)."
"Mereka-mereka ini mau berusaha sekuat tenaga untuk membela bangsa," ucapnya.