Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Peluang timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2018 masih ada, tetapi kans anak asuh Bima Sakti sangat tipis plus ditentukan hasil laga lain.
Bima Sakti memulai debut sebagai pelatih timnas Indonesia pada Piala AFF 2018 dengan ancaman gagal melaju ke semifinal turnamen dua tahunan ini.
Namun, jika timnas Indonesia akhirnya gagal lolos ke semifinal Piala AFF 2018, Bima Sakti bukan yang pertama bagi skuat Garuda.
(Baca juga: Liga 2 2018 - Tim Tamu Enggan Main Karena Wasit pada Partai Hidup Mati Semen Padang Vs Kalteng Putra)
Pada 11 kali pelaksanaan Piala AFF sebelum 2018, timnas Indonesia pernah tiga kali gagal lolos dari fase grup.
Pertama catatan buruk ini terjadi pada Piala AFF 2017, kala itu skuat Garuda ditangani Peter Withe asal Inggris.
(Baca juga: Kapten Malaysia saat Bungkam Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2010 Berpeluang ke Liga 1 2019)
Main di Singapura pada fase penyisihan, Indonesia gagal ke semifinal dengan catatan yang tak enak.
Sebab, skuat Garuda ada di posisi tiga dengan nilai sama dengan Singapura dan Vietnam sebagai pemuncak serta runner-up Grup B.
Kala itu, nilai tiga tim ini adalah lima dengan sekali menang dan dua kali kalah, tetapi produktivitas timnas Indonesia kalah dari dua tim di atasnya.
Peter Withe pun setelah laga pamungkas kontra Singapura menerima kenyataan didepak oleh PSSI.
(Baca juga: Yanto Basna 90 Persen Bertahan di Liga Thailand dan Bakal Duet dengan Bek yang Hampir Gabung Leeds United)
Kegagalan kedua tak bisa melaju ke semifinal Piala AFF terjadi pada turnamen edisi 2012.
Kala itu, timnas Indonesia juga ditangani pelatih yang baru sekali pegang timnas, walaupun lumayan berpengalaman melatih klub, Nilmaizar.
Main tiga kali pada fase penyisihan di Malaysia, skuat Garuda hanya memiliki poin akhir empat di Grup B.
Sedangkan Singapura dan Malaysia punya nilai enam dan mereka lolos ke semifinal.
(Baca juga: Pemain Indonesia Kembali Cetak Gol pada Laga Terbaru Liga Brunei 2018-2019)
Lalu yang ketiga pada 2014, kali ini pelatih berpengalaman Alfred Riedl menangani timnas Indonesia.
Sayang, Piala AFF 2014 tak berpihak pada timnas Indonesia yang untuk kali kedua saat itu ditangani pria asal Austria ini.
(Baca juga: Pasca-kalah di Hanoi, Penyerang Timnas Malaysia yakin Bersua Vietnam di Final Piala AFF 2018)
Skuat Garuda ada di posisi tiga klasemen akhir Grup A di bawah tuan rumah Vietnam dan Filipina.
Dari tiga kegagalan itu, dua capaian yang tak diinginkan untuk timnas Indonesia pada Piala AFF saat skuat Garuda ditangani dua pemain berpengalaman pada turnamen ini.
Peter Withe bisa disebut pelatih asing yang rajin juara Piala AFF bersama eks pelatih Singapura, Radojko Avramovic.
Peter membawa timnas Thailand sebagai juara Piala AFF 2000 dan 2002 plus sekali runner-up edisi 2004 bersama Indonesia.
(Baca juga: Operasi Transplantasi Sukses dan Leukimia Akutnya Sembuh, Bek Jepang Ini Siap Main)
Lalu, Alfred Riedl sebelum membesut Indonesia dan membawa skuat Garuda jadi runner-up dua kali pada Piala AFF 2010 dan 2016, dia membuat Vietnam juga jadi runner-up pada 1998.
Sementara itu, Nilmaizar nyaris sama dengan Bima Sakti, sebelum membesut timnas Indonesia, tak punya pengalaman melatih sebuah negara, apalagi berkiprah sebagai juru taktik pada Piala AFF.
(Baca juga: Eks Bek Kiri Real Madrid, Roberto Carlos Jadi Saksi Kekalahan Timnas Malaysia dari Vietnam di Piala AFF 2018)