Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alumni Piala AFF 2018 yang Berpeluang Kembali Membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2020

By Deodatus Kresna Murti Bayu Aji - Senin, 26 November 2018 | 17:08 WIB
Para pemain timnas Indonesia merayakan kemenangan atas Timor Leste pada laga kedua Piala AFF 2018 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018). ( Tribunnews.com )

Prestasi timnas Indonesia dalam ajang Piala AFF 2018 bisa dibilang sangatlah jeblok. Meski begitu, beberapa pemain timnas Indonesia saat ini masih berpeluang tampil di gelaran selanjutnya atau Piala AFF 2020.

Tak seperti dua tahun lalu pada Piala AFF 2016 yang sukses masuk babak final, timnas Indonesia mengalami nasib yang kurang beruntung di Piala AFF 2018.

Timnas Indonesia harus gugur di fase grup setelah menelan dua kekalahan dan satu hasil imbang.

Ada 23 nama pemain yang dipanggil oleh pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti, untuk membela panji Merah-Putih di Piala AFF 2018.

Dalam 23 pemain tersebut, delapan pemain yakni Hansamu Yama, Andritany Ardhiyasa, Fachruddin Wahyudi Aryanto, Bayu Pradana, Stefano Lilipaly, Evan Dimas Darmono, Rizki Rizaldi Ripora, dan Andik Vermansah merupakan pemain yang juga turun pada Piala AFF 2016.

Indonesia akan kembali menjalani turnamen tersebut dua tahun lagi yakni pada Piala AFF 2020.

Pada 2020, sebenarnya seluruh pemain berpeluang kembali untuk bisa memperkuat skuat Garuda, karena memang Piala AFF tidak dibatasi usia.

Baca Juga: 

Namun ada sejumlah pemain jebolan Piala AFF 2018 yang menurut analisa tim BolaSport.com berpeluang besar kembali memperkuat Indonesia di Piala AFF 2020.

Yang pertama adalah Zulfiandi (23 tahun), hal itu dikarenakan sang pemain pernah mendapat pujian dari Luis Milla dan dinilai layak bermain di Spanyol.

Kemudian Evan Dimas (23 tahun), Hansamu Yama Pranata (23), Stefano Lilipaly (28), dan Andritany Ardhiyasa (26) juga dinilai masih pantas untuk kembali membela timnas Indonesia.

Itu disebabkan karena para pemain tersebut memiliki pengalaman di Piala AFF 2016 dan 2018.

Selain itu, Evan, Hansamu, Stefano, dan Andritany juga terbilang pemain yang masih muda dan saat ini belum berusia kepala tiga.


Pelati timnas Indonesia, Bima Sakti memeluk bek I Putu Gede Juni Antara (kiri) dan asisten pelatih Kurniawan Dwi Yulianto (kanan) dipeluk erat Evan Dimas Darmono seusai laga kontra Filipina pada laga pamungkas fase grup Piala AFF 2018 di SUGBK, Minggu (25/11/2018). (FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Keempat pemain itu, plus Zulfiandi, juga merupakan pemain yang dipercaya oleh pelatih timnas Indonesia sejak Asian Games 2018 pada Agustus lalu..

Evan dan Hansamu selalu tampil dalam empat laga di fase grup Piala AFF 2018. Sementara Stefano sempat turun dari bangku cadangan saat melawan Timor Leste pada partai kedua.

Posisi Andritany juga sempat tergusur dan digantikan oleh Awan Setho saat berhadapan dengan Thailand.

Pemain-pemain sayap timnas Indonesia menjadi posisi yang paling rawan tergantikan di Piala AFF 2020.

Pasalnya, Indonesia memiliki stok berlimpah di posisi tersebut dengan usia yang lebih muda.

Sebut saja Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, Todd Rivaldo Ferre, dan Witan Sulaeman yang bisa mendobrak skuat utama timnas Indonesia di Piala AFF 2020.

Keberadaan pemain-pemain dengan kecepatan di atas rata-rata itu bisa menjadi sinyal bahaya bagi Febri Hariyadi, Riko Simanjuntak, Irfan Jaya, dan Andik Vermansah yang mengisi posisi sayap timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

(Baca Juga: Beto dan Zulfiandi Kembali, Sriwijaya FC Berpeluang Besar Lolos dari Degradasi)

Sekal turnamen Piala AFF digelar 22 tahun silam, timnas Indonesia belum sekali memperoleh gelar juara.

Dalam penyelenggaraan pertama kali yang saat itu masih bernama Piala Tiger pada 1996, Indonesia hanya duduk di peringkat empat.

Selanjutnya pada Piala Tiger 1998, Indonesia duduk di peringkat ketiga.

Di turnamen selanjutnya Piala Tiger 2000, Indonesia sukses masuk babak final namun hanya menjadi runner-up.


Selebrasi Zulfiandi usai mencetak gol kegawang Thailand dalam lanjutan laga Piala AFF 2018 grup B di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/11/2018). ( affsuzukicup.com )

Piala Tiger 2002, Indonesia kembali masuk babak final namun harus duduk di peringkat dua.

Kemudian Piala Tiger 2004, Indonesia lagi-lagi Indonesia harus puas duduk di nomor dua.

Pada 2007 saat ganti nama menjadi Piala AFF, Indonesia mengalami penurunan karena tidak lolos di babak fase grup.

Kemudian Pada 2008, Indonesia harus puas berada di babak semifinal saja.

(Baca Juga: Ini Jawaban Manajemen Persebaya Terkait Kontrak Djanur dan Bejo di Musim Depan, Diperpanjang ?)

Selanjutnya pada Piala AFF 2010, Indonesia berhasil masuk ke babak final namun harus kalah dengan negara tetangga yakni Malaysia.

Pada Piala AFF 2012 dan 2014, performa Indonesia kembali menurun karena tidak lolos fase grup.

Pada Piala AFF 2016, prestasi Indonesia kembali melejit karena berhasil masuk babak final, tetapi kalah dari Thailand.

Kemudian Piala AFF 2018, publik baru saja dibuat kecewa, karena Indonesia gagal lolos dari fase grup.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

The Azkals lolos ke semifinal Piala AFF 2018 usai laga tanpa gol. . #pialaaff2018 #timnasday #timnasindonesia

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P