Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengungkap Kembali Isi Surat Eli Cohen soal Dugaan Pengaturan Skor di Final Piala AFF 2010

By Taufan Bara Mukti - Kamis, 20 Desember 2018 | 14:52 WIB
Cristian Gonzales saat berseragam timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Partai final timnas Indonesia vs Malaysia diduga telah diatur. (TRIBUNNEWS.COM)

Mantan manajer timnas Indonesia, Andi Darussalam, mengakui ada keganjilan pada laga final Piala AFF 2010 antara timnas Indonesia dan Malaysia di Stadion Bukit Jalil.

Andi Darussalam Tabusalla atau yang disebut ADT mengaku ada pihak yang mengatur skor dalam laga leg pertama final Piala AFF 2010.

Pertandingan final itu digelar pada tanggal 26 Desember 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Indonesia kalah 0-3 dari Malaysia. Sementara di laga leg kedua di Stadion Gelora Bung Karno, Pasukan Garuda menang 2-1 atas Malaysia.

Indonesia harus merelakan gelar Piala AFF 2010 usai kalah agregat 2-4 dari Malaysia.

"'Bagaimana Anda (Malaysia) bisa mainkan itu sampai kami (Indonesia) kalah?'. 'Kalau kami tak bisa mainkan orang abang (pemain Indonesia) itu, tak bisa menang kami'," kata Andi menjawab pertanyaan Najwa Shihab pada acara live "PSSI Bisa Apa jilid 2", Rabu (19/12/2018).

Baca Juga:

ADT juga menyadari jika tiga gol yang bersarang ke gawang Indonesia waktu itu aneh.

"Sampai detik ini saya tidak bisa lupa. Pada menit awal (gol) pertama, harusnya Maman Abdurrahman biarkan itu bola, dan akan keluar, tapi Maman biarkan itu agar pemain lawan untuk bisa memberikan umpan. Di situlah gol pertama," ujarnya.

"Gol kedua, demikian juga. Gol itu begitu cepat dan mudah dicetak Safee Sali. Jadi saya tidak pernah lupa, karena cita-cita saya hanya satu. Saya belum pernah membawa Indonesia juara," katanya menambahkan.

Kembali ke masa lalu, ada seseorang dengan nama samaran Eli Cohen, mengirim surat elektronik kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Siapa Eli Cohen sebetulnya? Mengapa penulis surat kaleng ini memilih Eli Cohen sebagai nama samarannya?


Timnas Malaysia saat berlaga melawan timnas Indonesia di PIala AFF 2010.(TRIBUNNEWS.COM)

Eli Cohen yang lahir pada 26 Desember 1924 dan wafat pada 18 Mei 1965 adalah seorang agen rahasia Mossad, Israel, dan diangggap sebagai salah satu mata-mata paling sukses setelah Perang Dunia II.

Dalam isi surat tersebut, seseorang yang mengatasnamakan Eli Cohen itu mengungkap dugaan praktik pengaturan skor yang terjadi di final Piala AFF 2010, Malaysia vs Indonesia.

(Baca Juga: Kata Manajemen Persib soal Kemungkinan Dilatih Luis Milla)

Berikut isi surat Eli Cohen pada 30 Januari 2011, dilansir BolaSport.com dari Kompas:

From: eli cohen

Date: Sun, 30 Jan 2011 14:36:16 +0700

To: <sby@presiden.go.id>; <redaksi@bolanews.com>; <topskor@cbn.net.id>

Subject: Mohon Penyelidikan Skandal Suap saat Piala AFF di Malaysia

Kepada Yth. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia Di Jakarta Dengan Hormat, Perkenalkan nama saya Eli Cohen, pegawai pajak dilingkungan kementrian Keuangan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden dalam keadaan sehat selalu.

Minggu ini saya membaca majalah tempo, yang mengangkat tema khusus soal PSSI. Saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan apa yang saya dengar dari salah satu wajib pajak yang saya periksa dan kebetulan adalah pengurus PSSI (maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya) . Dari testimony yang disampaikan ternyata sangat mengejutkan yaitu adanya dugaan skandal suap yang terjadi dalam Final Piala AFF yang dilangsungkan di Malaysia.

Disampaikan bahwa kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI yaitu XX dan XXX (ia menulis inisial dua nama, Red).

Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah.

Informasi dari kawan saya, saat dikamar ganti dua orang oknum PSSI ini masuk ke ruang ganti pemain (menurut aturan resmi seharusnya hal ini dilarang) untuk memberikan instruksi kepada oknum pemain. Insiden “laser” dinilai sebagai salah satu desain dan pemicunya untuk mematahkan semangat bertanding.

Keuntungan yang diperoleh oleh dua oknum ini dari Bandar judi ini digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. Uang tersebut untuk menyuap peserta kongres agar memilih XX kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya.

Saya bukan penggemar sepak bola, namun sebagai seorang nasionalis dan cinta tanah air saya sangat marah atas informasi ini. Nasionalisme kita seakan sudah dijual kepada bandar judi untuk kepentingan pribadi oleh oknum PSSI yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karenanya saya meminta Bapak Presiden untuk melakukan penyelidikan atas skandal suap yang sangat memalukan ini.

Semoga Tuhan memberkati Negara ini.

Hormat Kami, Eli Cohen Pegawai Pajak

Tembusan 1. Menteri Olah Raga 2. Ketua KPK 3. Ketua DPR 4. Ketua KONI

BANTAHAN DARI PSSI


Cuplikan gol timnas Malaysia ke gawang Indonesia pada leg pertama final Piala AFF 2010(youtube.com)

Mantan Sekretaris Umum PSSI, Nugraha Besoes, membantah keras isi surat dari Eli Cohen tersebut.

Menurutnya, tudingan menjual partai timnas Indonesia adalah fitnah yang keji sekaligus menginjak-injak harga diri bangsa.

"Saya heran. (Dengan menjual hasil pertandingan), apa harga diri kita jual begitu. Itu menyakitkan, kejam itu. Enggak mungkinlah," ujar Besoes kepada Kompas.com.

(Baca Juga: Nelangsa Real Madrid, Juara Bertahan Liga Champions Kini Jadi Underdog)

Nugraha Besoes juga meminta Eli Cohen membuka topeng dan menunjukkan identitas aslinya.

"Jangan tanya saya dulu. Pastikan memang orangnya itu ada enggak? Apakah betul itu dari instansi pajak? Kalau benar, apa itu tidak mencoreng instansinya?" ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P