Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dituduh Terlibat Pengaturan Skor, Firman Utina Sebut Timnas Piala AFF 2010 Bukan Pengkhianat

By Mochamad Hary Prasetya - Kamis, 20 Desember 2018 | 21:28 WIB
Bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman, bersama para pemain timnas Indonesia di Piala AFF 2010 dengan Andi Darussalam ( M HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM )

Kapten timnas Indonesia di Piala AFF 2010, Firman Utina, membantah bahwa kegagalan timnya meraih gelar juara di ajang tersebut karena faktor match fixing atau pengaturan skor.


Menurut Firman Utina, timnas Indonesia kalah dari Malaysia karena faktor terlalu percaya diri.
 
Timnas Indonesia harus mengubur impian meraih gelar juara Piala AFF 2010 setelah kalah agregat 2-4 dari Malaysia dalam dua pertandingan. 
 
Isu match fixing terjadi karena pada pertemuan pertama.
 
Tim asuhan Alfred Riedl itu secara mengejutkan kalah 0-3 dari Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
 
Padahal secara hitung-hitungan, timnas Indonesia berpeluang besar meraih gelar juara di ajang bergengsi se-Asia Tenggara tersebut. 
 
Pasalnya, pada babak penyisihan grup, timnas Indonesia kala itu menang telak 5-1 melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
 
“Kami ini termasuk orang-orang yang patah hati waktu itu karena sudah di atas kertas akan meraih gelar juara di ajang tersebut tapi ternyata gagal,” kata Firman Utina di kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).
 
 
Menurut Firman Utina, banyak kendala yang terjadi kepada timnas Indonesia jelang laga melawan Malaysia termasuk dirinya. 
 
Pemain berposisi gelandang itu mengaku pada semifinal leg kedua melawan Filipina seharusnya ia tidak bermain karena harus operasi untuk memulihkan cedera pada bagian lututnya. 
 
Ia sempat disuntik sebelum pertandingan dan akhirnya dipercaya untuk tampil melawan Filipina.
 
“Akhirnya saya bisa bermain sampai Piala AFF 2010 selesai dengan segala pengorbanan saya termasuk cedera itu,” kata Firman Utina.
 
“Jadi kalau dibilang kami terkena match fixing, saya orang yang paling kecewa,” kata mantan pemain Persija Jakarta tersebut.
 
Lebih lanjut pria berusia 38 tahun itu sangat mendorong pihak kepolisian untuk mendalami kasus dugaan match fixing yang datang ke timnas Indonesia di Piala AFF 2010
 
Ia juga mengakui bahwa timnas Indonesia secara fakta memang gagal di ajang tersebut.
 
“Kami mendorong pihak kepolisian bersikap adil terhadap kasus ini yang melibatkan pesepak bola Indonesia. Kami memang gagal tapi kami bukan pecundang dan pengkhianat,” kata Firman Utina.
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Satu kali melatih Timnas Filipina dan 6 klub di Asia. . Simon McMenemy mencoba peruntungan bersama Garuda Senior. . #mcmenemy #timnasindonesia #timnasday

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada