Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mutiara-Mutiara Sepak Bola dari Nusa Tenggara Timur

By Yan Daulaka - Selasa, 25 Juli 2017 | 16:50 WIB
Penyerang Indonesia U-22, Yabes Roni mencoba melepaskan sepakan ke arah kiper Persewangi, Rizky Adi pada uji coba di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (24/5/2017) sore. (YAN DAULAKA/JUARA.NET)

BOLASPORT.COM, ENDE – Nusa Tenggara Timur dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sukses menyumbang delapan pemain untuk ikut seleksi timnas Indonesia kelompok usia.

Salah satunya adalah pemain Bali United, Yabes Roni Malaifani. Kini, penyerang asal Alor itu jadi andalan timnas U-22 Indonesia di bawah asuhan Luis Milla.

Lalu ada Aldo Leki, Fladiano Soares, Gery Sae, Abdul Hamid, Endong Tirtayasa, dan Muhamad Junedin yang dipanggil pelatih Indra Sjafri. Mereka mengikuti seleksi timnas U-19.

Kemudian di timnas U-15 ada Ruslan Bale Esa dan Paulinus Gabriel Ati. Di klub-klub Liga 1 pun bertebaran pesepak bola asal Nusa Tenggara Timur.

Bali United selain diperkuat Yabes Roni Malaifani juga ada trio pesepak bola asal Ngada. Mereka adalah kiper Alfonsius Kelvan, Jackson Tiwu, dan Felsianus Junias Bate.

Baca juga:

Namun, Jackson Tiwu pada musim 2017 dipinjamkan Bali United ke klub Liga 2, Persikad Depok.

Kemudian, klub Liga 1 lain, Bhayangkara FC, diperkuat pemain asal Kota Kupang, Alsan Sanda.

Borneo FC juga memiliki Ricky Nelson Ndun, yang merupakan pelatih muda potensial asal Kota Kupang.

"Sejumlah pemain NTT itu juga berkat blusukan pelatih timnas U-19, Indra Sjafri. Dia cari pemain sampai ke Kabupaten Ngada di Pulau Flores," ujar Ketua Departemen Sport Intelligence PSSI, Farry Djemi Francis.

Farry, yang juga pendiri SSB Bintang Timur tersebut, menilai El Tari Memorial Cup (ETMC) 2017 menjadi momen bangkitnya sepak bola di NTT.

”Di ETMC ini, kami bisa melihat dan mencari bakat anak-anak muda NTT yang bertalenta. Saya kira ini menjadi momentum kebangkitan sepak bola NTT," ujar Farry.


Kiper Alfonsius Kelvan memamerkan kertas kontrak yang baru saja ditandatangani dengan Manajer sekaligus pelatih Bali United, Indra Sjafri di Kuta pada Jumat (27/1/2017) sore. (YAN DAULAKA/JUARA.NET)

Farry juga memberikan pujian kepada Pemerintah Kabupaten Ende yang berhasil membangun sebuah lapangan bertaraf internasional.

Stadion Marilonga, yang jadi arena laga ETMC 2017 ini, bisa digunakan untuk laga malam hari.

Namun, ia mengharapkan agar dengan lapangan yang bagus itu, harus lebih banyak kegiatan pertandingan dan pembinaan sepak bola usia dini.

”Kami dari PSSI berharap agar tiga sampai lima tahun ke depan, banyak potensi sepak bola dari NTT yang dapat muncul dan jadi pemain timnas Indonesia,” tuturnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P