Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSB Bogor, tim yang sempat malang melintang di kasta teratas Liga Indonesia ini sekarang sudah siap untuk berkompetisi di Liga 3.
Berbeda dengan mayoritas tim Liga 3 lainnya, PSB mengarungi kompetisi tanpa bantuan dana APBD.
Dana APBD sebetulnya diperbolehkan untuk klub Liga 3.
Hal ini dikarenakan level kompetisi Liga 3 yang masih amatir.
"PSB tidak dianggarkan dalam APBD. Sehingga untuk pendanaan PSB harus cari sponsor," ujar Walikota Bogor, Bima Arya.
Tidak dianggarkannya dana PSB dalam APBD tak lantas membuat pengurus tim berjuluk Laskar Pakuan manja.
Manajer PSB, Lukman Malanuang menyatakan kesiapannya meski tidak didanai APBD
"Jangan jadi manja karena tidak didanai APBD lantas tidak ikut kompetisi. Masyarakat banyak yang mendukung PSB Bogor," ujar Lukman.
Selain dari sponsor, PSB pun dibantu dana sumbangan yang dihimpun oleh suporter.
Apa yang dilakukan suporter PSB ini adalah bentuk kecintaan pada Laskar Pakuan.
Baca Juga:
"Menurut kami, dana yang dimiliki PSB jelas kurang."
"Kami turun ke jalanan bukan karena kami kurang yakin sama manajemen. Tapi kami berusaha coba membantu PSB di tengah keterbasan ini," ujar Okky, salah satu anggota BB Troopers, kelompok suporter PSB Bogor.
Karena keterbatasan finansial yang dialami PSB, suporter pun paham betul dengan keadaan klub yang tidak disokong banyak dana.
Bagi suporter, bisa berlaga di Liga 3 saja sudah patut disyukuri apalagi sampai promosi.
"Kami tidak ngotot PSB dengan target tinggi karena dengan ikut Liga 3 pun sudah syukur alhamdulillah."
"Hal ini karena kami melihat kondisi finansial yang kurang sehat saat ini."
"Walaupun tetap saja kami selalu ingin PSB menang dalam setiap laganya," ujar Okky.
PSB sendiri akan bergabung di Grup C Liga 3 zona Jawa Barat.
Di grup tersebut PSB akan bergabung dengan Tajama Citereup, Depok United, Persebam Babakan Madang, dan Gapura FC.
Nama PSB Bogor sempat diperhitungkan pada medio 90-an pertengahan.
PSB merupakan penghuni kasta teratas Liga Indonesia yang diisi pemain-pemain top seperti Elie Aiboy, Tugiyo, Harry Saputra, Imran Nahumarury, dan Bako Sadissou.
Sampai akhirnya pada tahun 1998 perjalanan PSB di kasta tertinggi harus berakhir karena terkena imbas krisis ekonomi.