Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Usai sudah perjalanan tim pelajar U-12 Indonesia di ajang Soong Ching Ling Cup di Qinhuangdao, China. Di laga terakhir, Kamis (10/8), Andhika Darmawan dkk kalah lewat adu penalti kontra Vietnam setelah kedua tim hanya mampu bermain imbang 1-1 dalam waktu normal 2 x 25 menit.
Vietnam sendiri memimpin terlebih dahulu melalui Khong Hoang Dat. Gol itu sendiri merupakan gol tercepat di ajang itu.
Gol terjadi akibat pemain Indonesia masih bersiap memulai laga sesaat sesudah kick-off. Kelengahan itu dimanfaatkan Hoang Dat untuk mencetak gol.
Penampilan tim Indonesia juga tak sebaik seperti ketika bermain imbang 1-1 lawan China B di babak penyisihan grup.
Tim asuhan Ricky Kurniawan tampil terburu-buru dan tidak main lepas. Kondisi ini menguntungkan Vietnam.
Indonesia berhasil menyamakan kedudukan lewat penalti Andhika setelah pemain Vietnam melakukan pelanggaran hands ball di daerah kotak terlarang.
Baca Juga:
Hasil tersebut menempatkan Indonesia di peringkat 8 klasemen, sementara Vietnam setingkat di atas Indonesia urutan ke-7.
Peringkat 5 ditempati tim Filipina yang menang atas China B 1-0. Untuk posisi ke-9, diambil Malaysia yang menang atas Kamboja 8-0.
Kamboja sendiri berada di peringkat ke-10 dari 10 tim di ajang tersebut.
Jumat (11/8) ini, baru akan dimainkan babak pamungkas atau final.
Thailand, juara grup B, sukses membungkam Laos 1-0 dan akan menghadapi Cina A yang disemifinal memukul Myanmar 3-0.
Laga final ini akan dimainkan di lapangan utama di sports arena Olimpiade di Qinhuangdao.
Jika sebelumnya saat melawan China B tim Indonesia jadi pusat perhatian, usai lawan Vietnam pun demikian.
Hanya saja, ini lantaran anak-anak Indonesia hampir setengahnya menangis menyusul gagalnya dua penendang, Ridho dan Rasya, mengeksekusi penalti.
Hanya tendangan Andhika dan Jaka Tirta Syach yang masuk. Sementara semua penendang Vietnam berhasil mencetak gol.
Sampai-sampai pihak perangkat pertandingan ikut menghibur anak-anak Indonesia pasca kegagalan mereka.
"Ridho dan Rasya merasa terbebani karena penalti tidak masuk. Sementara Farhan, dia sebenarnya bisa bikin dua gol, peluang terbaik kita di babak kedua hasil kreasi Jaka tapi gagal. Tapi, inilah hasil maksimal kita," kata Frans Bawole, ofisial tim U-12.