Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kongres Tahunan PSSI Jawa Timur (Jatim) tahun 2017 menelurkan beberapa keputusan penting yang akan disampaikan pada PSSI pusat. Salah satu putusan kongres yakni menolak adanya kemungkinan kasta baru dalam kompetisi di Indonesia.
Kongres Tahunan PSSI Jatim digelar pada 25-26 Oktober 2017 di Kusuma Agro, Batu. Gelaran ini diikuti oleh hampir semua anggota PSSI Jatim.
Selain itu, hadir pula perwakilan dari PSSI yakni Sekjen Ratu Tisha dan Wakil Ketua Umum, Joko Driyono.
(Baca Juga: Bukan Juara Liga 1, Arema FC Bisa Mewakili Indonesia di Kompetisi Asia, Kok Bisa?)
Sekjen PSSI Jatim, Amir Burhanuddin, menyebut bahwa Kongres Tahunan digelar untuk melakukan evaluasi kinerja salam satu tahun.
Selain itu, dibahas pula rencana kerja untuk tahun 2018. Tak ketinggalan juga sikap PSSI Jatim tentang kondisi yang terjadi saat ini.
Salah satu sorotan yang diberikan yakni tentang wacana adanya kasta baru pada kompetisi tahun 2018.
(Baca Juga: Beri Semangat, Evan Dimas Ingatkan Jangan Terlalu Lama Tidur dan Segera Bangun)
Kasta baru tersebut, rencananya akan digunakan untuk menampung klub-klub yang dalam kompetisi Liga 2 2017 terdegradasi.
“Kita akan sampaikan usalan dari anggota ke pusat agar tidak membentuk kasta kompetisi lagi musim depan. Alasanya anggota juga masuk akal dari sisi bisnis maupun fair play,” ucap Amir.
Sementara itu, untuk rencana kerja, Amir menyebut bahwa ada satu program unggulan yang ingin diwujudkan oleh PSSI Jatim yakni menggelar Jambore Suporter Jawa Timur.
(Baca Juga: Ambisi Penyerang Persija Segarang Macan)
Acara ini dilakukan untuk mempertemukan elemen suporter di Jatim.
"Selain program di dalam lapangan. Salah satu gagasan dan muncul dalam hasil kongres adalah rencana untuk menggelar Jambore Suporter. Kita akan kumpulkan suporter di seluruh Jawa Timur,” ungkap Amir.
Selain sebagai wadah komunikasi antar suporter, Amir juga berharap agar Jambore Suporter ini bisa menjadi ajang sosialiasi aturan penyelenggaraan pertandingan dan beberapa informasi yang selama ini sering disalahpahami oleh suporter.
(Baca Juga: Cerita Kiper Mitra Kukar Usai Dibobol Terens yang Golnya Jadi Viral)
“Nanti kita akan bekerjasama dengan berbagai pihak. Mulai polisi, PSSI, Panpel dan lainnya. Karena banyak hal yang mungkin belum diketahui soporter,” tutup Amir.