Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Kasus Pencurian Umur, PSSI Bantah Kecolongan

By Ilyas Listianto Mujib - Jumat, 3 November 2017 | 15:30 WIB
Pemain Jawa Barat U-15, Ravil Shandyka Putra (biru) beraksi kontra pemain Sumatera Utara U-15, Muhammad Thoriq Hernando, di final Piala Soeratin U-15 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (28/10/2017). (GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

Putaran final Piala Soeratin 2017 yang diselengarakan di kota Yogyakarta resmi berakhir, tapi gelaran kompetisi tersebut sedikit terganjal masalah.

Dalam kompetisi tersebut Jawa Barat berhasil meraih kampiun untuk Kategori U-15, sedangkan untuk U-17 berhasil dijuarai tim kejutan dari Kalimantan Timur yaitu PS Penajam Utama.

Sebetulnya gelaran Piala Soeratin 2017 dari babak regional hingga putaran nasional berjalan cukup baik dan lancar.

(Baca Juga: Waduh! 3 Kunci Kemenangan Tottenham Hotspur Bakal Direkrut Real Madrid)

Namun ketika kompetisi ini tinggal menyisakan partai final, ajang ini justru tercoreng oleh kasus pencurian umur yang dilakukan Persiter Ternate U-17.

Tim besutan Rahmat Rivai itu akhirnya harus mengubur mimpinya untuk menjadi juara di ajang tersebut, lantaran mereka didiskualifikasi oleh Panitia Disiplin (Pandis) setelah memastikan diri lolos ke partai puncak.

Kasus ini jelas menjadi tamparan keras bagi panitia turnamen, termasuk otoritas tertinggi sepak bola Indonesia yakni PSSI sebagai pencetus turnamen tersebut.

(Baca Juga: Kering Gelandang, Manchester United Nekat Incar Pemain Kunci Real Madrid)

Apalagi, sesuai marwahnya gelaran ini merupakan kampanye pembinaan sepak bola Indonesia yang menjujung semangat fairplay.

Meski begitu, Direktur Kompetisi PSSI, Efraim Ferdinand Bawole, membantah bahwa PSSI kecolongan karena adanya kasus tersebut.