Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hasil minor di Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 di Paju, Korea Selatan, memang tak memengaruhi keikutsertaan Indonesia U-19 di putaran final tahun depan.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Andrew Sihombing
Tapi, kondisi ini disesali berbagai kalangan, terutama pelatih, ofisial, dan pemain timnas itu sendiri.
Egy Maulana Vikri dkk yang digadang-gadang mampu unjuk gigi di Korsel, ternyata tampil di bawah ekspektasi.
Meski mampu mengakhiri dua laga awal dengan hasil meyakinkan (5-0) saat bertemu Brunei Darussalam dan Timor Leste, grafik penampilan mereka turun di dua partai setelahnya.
Setelah dipaksa menyerah kepada Korsel 0-4 di pertandingan ketiga, tim besutan Indra Sjafri itu malah ditaklukan 1-4 oleh Malaysia dalam laga pamungkas di Stadion Paju (6/11).
"Yang jelas, di awal laga kami mencoba beberapa pemain dengan komposisi yang lain. Namun, mereka kurang maksimal. Malaysia justru mampu mengembangkan permainan. Kami minta maaf," ucap Indra dalam rilis PSSI.
Pilar Garuda Muda memuji kinerja apik tim negeri jiran.
"Kami akui Malaysia lebih baik bermainnya dibanding kami. Kami akan introspeksi diri agar dapat bermain lebih baik lagi," tutur Asnawi Mangkualam, gelandang timnas U-19.
Mohamed Sissoko Buka-bukaan Soal Polemik Keputusan Komdis PSSI https://t.co/s9ZypomArj
— BolaSport.com (@BolaSportcom) November 9, 2017
Kekalahan di laga pamungkas kontra Malaysia tentu menimbulkan tanda tanya soal kedalaman skuat Indonesia U-19.
Indra beberapa kali menyebut tak ada perbedaan signifikan antara semua pemainnya, tapi nyatanya jadi melempem ketika sang pelatih melakukan perombakan tim.
Skuat Indonesia akan diliburkan dan ke depannya masih akan ada proses promosi dan degradasi pemain.
Indra pun berharap komposisi pemainnya kini bisa semakin berkembang di tahun depan saat memulai persiapan kembali.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada