Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks pelatih timnas U-23 Indonesia, Rahmad Darmawan meniti karier kepelatihan di Negeri Jiran, Malaysia semusim terakhir. Pria yang akrab disapa RD tersebut menangani klub Liga Super Malaysia, T-Team FC.
Pelatih yang sukses membuat Persipura menjuarai Liga Indonesia musim 2005 tersebut melihat banyak perbedaan antara sepak bola Indonesia dengan Malaysia.
Perbedaan mendasar yang paling terlihat jelas adalah dari sisi kompetisi.
Melansir surabaya.tribunnews.com, Rahmad Darmawan menyebut Malaysia saat ini telah memiliki kompetisi untuk usia dini.
(Baca Juga: Resmi! Gelandang Timnas Ini Sudah Tentukan Klubnya untuk Musim Depan)
"Di Malaysia, federasi sepak bola menyiapkan kompetisi berbasis liga mulai kelompok umur 16, 19 dan 21 tahun," ujar RD pada Sabtu (18/11/2017).
"Hal tersebut membuat para pemain terbiasa dengan atmosfer kompetisi dan secara mental hal tersebut sangat bagus untuk menapaki usia senior," tuturnya.
Namun, RD mengatakan, bakat sepak bola Negeri Jiran sebenarnya tak sebagus di Tanah Air.
"Kalau soal talenta, Indonesia jauh lebih baik. Namun Malaysia memiliki keunggulan dari sisi sistem," ucapnya.
"Selain itu, Malaysia lebih unggul dari sisi infrastruktur," kata pelatih yang juga pernah membawa Sriwijafa FC menjuarai Liga Indonesia ini.
Mantan pelatih Arema FC tersebut menyampaikan bahwa Malaysia memiliki infrastruktur yang lebih baik.
Hal ini terutama dari sisi komplek latihan.
(Baca juga: Setelah Dibobol 3 Gol oleh Suriah, Satria Tama Sampaikan Kalimat Perpisahan)
"Tim saya sekarang memiliki enam lapangan untuk latihan mulai dari tim senior sampai akademi," tuturnya.
"Hal ini mempermudah pelatih untuk membuat program latihan," kata RD.
Di sisi lain, RD juga menjelaskan mengenai permasalahan yang sering terjadi di Indonesia adalah youth development.
Banyak pemain ketika masih pada level junior sangat bagus, tetapi ketika mencapai senior menurun secara penampilan.
"Permasalahanya terletak pada fondasi yang bagus baik dari wilayah infrastruktur dan pendidikan sepak bola.
"Yang paling penting adalah fasilitas kompetisi bagi para pemain, agar bisa maksimal ketika sudah masuk level senior," tutur RD.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on