Signal Positif Atlet Usia Muda di Malang

Sebuah signal positif didapatkan oleh kontingen Kota Malang dari ajang Pekan Olah Raga (POR) tingkat SD/MI se-Jawa Timur yang digelar di Kabupaten Lumajang. Kota Malang sukses meraih posisi runner-up di event ini.

Para atlet Kota Malang menorehkan catatan 10 medali emas, 8 medali perak, dan 19 medali perunggu.

Raihan tersebut hanya kalah dari perolehan medali kontingen Kota Surabaya, yang menjadi juara umum.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Malang, Nuzul Nurcahyo, tetap memberikan apresiasi yang tinggi atas raihan tersebut.

Menurutnya, hasil tersebut telah menunjukkan adanya potensi besar dari para atlet muda Kota Malang.

(Baca Juga: Kesaksian Marcos Flores Menyelamatkan Dokter Wanita Saat Kericuhan di Laga PSM Makassar Vs Bali United)

“Dispora Kota Malang mengapresiasi raihan Kontingen dalam ajang POR SD/MI ini adalah prestasi yang cukup baik,” kata Nuzul.

Nuzul memastikan bahwa Dispora tidak akan membiarkan potensi yang dimiliki oleh atlet ini menguap begitu saja.

Nuzul akan menyiapkan program jangka panjang sebagai bentuk pembinaan pada para atlet tersebut.

Ke depannya, Nuzul berharap mereka bisa meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.

Bukan hanya di level regional Jawa Timur, tapi juga mengukir prestasi di even-even dengan skala nasional. Bahkan, jika mungkin di level internasional juga.

“Pembinaan terhadap atlet terus kita lakukan agar muncul bibit-bibit baru dalam dunia olah raga,” tandasnya.

Walikota Malang, Moch. Anton tak ketinggalan pula memberikan apresiasi pada apa yang sudah diraih oleh Kontingen Kota Malang.

Anton memastikan bahwa prestasi ini membuat jajarannya makin bersemangat untuk melakukan pembinaan.

(Baca Juga: Real Madrid Akan Ajukan Banding untuk Kartu Kuning Pemainnya)

“Usia emas berada di rentang 14 tahun sampai 25 tahun. Sedangkan, persiapan menuju itu membutuhkan waktu pembinaan sekitar 6 tahun sampai 10 tahun,” kata Anton.

“Karena itu orientasi pembinaan olahraga harua di.ulai sejak dini. Dan saya Atas nama Pemkot Malang mengapresiasi penuh raihan para atlet SD/MI di ajang bergengsi itu,” sambung Politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.

 

Keberhasilan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjuarai China Open 2017 membuat mereka setara dengan dua pasangan ganda putra legendaris Indonesia yaitu Candra Wijaya/Sigit Budiarto dan Markis Kido/Hendra Setiawan. Seperti halnya Marcus/Kevin, Candra/Sigit dan Kido/Hendra juga berhasil dua kali menjuarai China Open secara beruntun. Candra/Sigit menjadi juara China Open edisi 2004 dan 2005, sedangkan Kido/Hendra pada 2006 dan 2007. #BuluTangkis #ChinaOpen2017 #CinaTerbuka

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada Nov 19, 2017 pada 8:22 PST