Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Demi Prestasi, Singapura Tiru Liga 1

By Alvino Hanafi - Selasa, 21 November 2017 | 18:52 WIB
Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Singapura, Edwin Tong, Presiden Lim Kia Tong, Deputi Presiden Bernard Tan, dan Wakil Presiden, S. Thavaneson menghadiri sebuah kongres pada Kamis. (Dok. Strait Times)

Pada kongres ke-35 Federasi Sepak bola Singapura (FAS) memutuskan  peraturan anyar untuk Liga Singapura (S-League) musim 2018.

FAS mewajibkan setiap peserta S-League menyertakan tiga pemain di bawah sia 23 tahun dalam starting eleven. 

Hal ini mirip seperti yang diterapkan Liga 1 Indonesia pada awal musim.

Wakil Presiden FAS, Selvaratnam Thavaneson, menjelaskan bahwa peraturan tersebut bertujuan untuk melahirkan banyak pesepak bola yang unggul dari negeri Singa dalam beberapa tahun ke depan.

"Saya benar-benar yakin bahwa perubahan yang kami ajukan sekarang akan menghasilkan ekosistem sepak bola yang lebih kuat dan tim nasional yang lebih kuat. Kita akan bisa melihat perbaikan dalam tiga tahun," ujar Thavaneson pada straitstimes.com.

"Pada akhirnya S-League harus selalu dilihat sebagai sarana, dan nantinya akan memiliki tim nasional yang kuat." ujarnya lagi.

Tim nasional Singapura memang tergolong tim yang kuat di Asia Tenggara.

Dibanding Indonesia, negara yang jumlah penduduknya hanya 2,1 persen dari penduduk Indonesia itu lebih berprestasi.

Tercatat, Singapura pernah empat kali menjuarai Piala Tiger atau AFF Suzuki Cup, gelar yang sama sekali belum pernah didapatkan Indonesia.

 

MAY NOT ABLE TO FIELD THE BEST AVAILABLE TEAM? #sleague - One of the measures announced after the conclusion of the 35th FAS Annual Congress is the proposal to mandatory fielding of minimum three Under-23 players in an S.League match. Questions are 1) if the required players be readily available if either of one can't play due to suspension, injuries, etc. 2) the coach will be handicapped by this ruling when he is not able to field his best available squad whom he think they are? This to me is not different of what we having the "Yang Lain" project, it just the role is now further decentralized. Any spot in the first eleven shall be earned and not be given. (Quotes in picture extracted from FAS media release dated 16/11 at 2221hrs)

Sebuah kiriman dibagikan oleh BoLASEPaKO.com (@bolasepako) pada