Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bukan Bhayangkara FC, Inilah Tim Polisi Terkuat di Benua Asia

By Irwan Febri Rialdi - Kamis, 23 November 2017 | 19:30 WIB
Al Shorta SC saat menjadi kampiun Liga Primer Iraq 2013 (Twitter/Alshorta_EN)

Bhayangkara FC muncul sebagai tim yang berasal dari aparat kepolisian. Fenomena ini ternyata tak hanya ada di Indonesia.

Jauh sebelum Bhayangkara FC berdiri atau pun Indonesia merdeka, ada salah satu tim sepak bola berlatarbelakang kepolisian yang telah berdiri.

Klub itu adalah Al-Shorta SC dari negara Iraq.

Al-Shorta FC telah berdiri pada 14 November 1932, tercatat ia merupakan klub tertua ketiga di Irak.


Al Shorta SC(Wikipedia)

Tiga turnamen pertama yang mereka hadapi adalah edisi 1932-33, 1933-34 dan 1934-35 dari Piala Pangeran Ghazi, namun mereka gagal memenangkan salah satu dari mereka.

Namun, tim kepolisian ini terus berkembang, pada 1938 prestasi Al-Shorta FC dimulai.

(BACA JUGA: PSPS Ancam Ke Liga Singapura, Inilah Deretan Tim yang Ingin Keluar dari Liga Indonesia)

Al-Shorta SC memenangkan Taha Al-Hashimi Cup (dinamai setelah perdana menteri Iraq, Taha Al-Hashimi) setelah mengalahkan Al-Quwa Al-Jawiya 1-0.

Tak berselang lama, piala demi piala Al-Shorta SC menangkan.

Hingga saat ini total telah ada sekitar 31 piala yang tersimpan rapi di almari klub.

Prestasi terbaik Al-Shorta FC yakni keberhasilan dalam menjuarai Liga Primer Iraq sebanyak 10 kali.

(BACA JUGA: Ternyata Inilah Alasan Kiper ini Pilih Berseragam Bali United Musim Depan)

Terbaru saat Al-Shorta SC berhasil menjuarai gelar kasta tertinggi sepak bola Iraq itu dua kali berturut-turut pada 2012 dan 2013.

Dilevel Asia pun sepak terjang tim yang bermarkas di Al-Shaab Stadium ini juga tak bisa diragukan.

Al-Shorta SC berhasil menjuarai Arab Club Championship pada 1980-82.

Selain itu di Liga Champions Asia, Al-Shorta SC sempat menjadi runer-up pada 1971.

 

Komdis PSSI merilis hukuman kepada Persib Bandung terkait keputusan tim berjulukan Maung Bandung itu enggan melanjutkan pertandingan saat melawan Persija Jakarta pada 3 November 2017. Dilansir BolaSport dari situs resmi PSSI pada Kamis (23/11/2017), hukuman buat Persib berdasarkan hasil sidang Komdis PSSI pada 7 November. Dalam surat bernomor 123/L1/SK/KD-PSSI/XI/2017, Persib dinyatakan kalah 0-3 dan denda Rp 200 juta. "Jenis pelanggaran: tim – Menolak melanjutkan pertandingan," tulis Komdis. Persib memang terlihat melakukan aksi mogok bermain lantaran cukup kecewa kepada kepemimpinan wasit asal Australia, Evans Shauns Robert. Kekecewaan pertama dikarenakan Evans menganulir gol Ezechiel N'Doussel pada menit ke-27. Puncak kekecewaan Persib datang setelah Vladimir Vujovic diganjar kartu merah usai melanggar Bruno Lopes dan melontarkan perkataan tidak pantas kepada wasit. Para pemain Persib berkumpul di pinggir lapangan dalam waktu yang cukup lama. Melihat situasi itu, Evans mengambil keputusan untuk menghentikan laga pada menit ke-82. Laga tersebut berakhir untuk kemenangan Persija dengan skor 1-0 berkat gol Bruno da Silva Lopes mencetak pada menit ke-77. #persib #bobotoh #viking #bandung #maungbandung

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P