Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pensiun Dari Pesepak Bola, Firman Utina Fokus Jadi Pelatih Usia Muda

By Mochamad Hary Prasetya - Sabtu, 25 November 2017 | 14:05 WIB
Mantan pemain timnas Indonesia, Firman Utina, menggelar turnamen Firman Utina Cup di Lapangan Sepak Bola Lapas Pemuda IV, Kota Tangerang, Sabtu (25/11/2017) (MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Memutuskan pensiun sebagai pesepak bola, Firman Utina sudah memiliki rencana terkait masa depannya. 

Pemain berusia 35 tahun itu ingin melanjutkan kariernya sebagai pelatih.

Saat ini, Firman memiliki lisensi kepelatihan C AFC dan sedang fokus untuk melatih pembinaan usia muda.

Pemain yang sudah memperkuat delapan klub Indonesia itu juga membuka Sekola Sepak Bola (SSB) bernama Firman Utina Akademi pada 2017.

Firman yang musim lalu bermain untuk Bhayangkara FC itu juga berniat untuk mengupgrade lisensi kepelatihannya menjadi A AFC.

Sebab, pemain asal Manado, Sulawesi Utara, memiliki mimpi menjadi pelatih klub-klub papan atas Indonesia suatu saat nanti.

"Cita-cita saya Alhamdulillah terwujud untuk membina usia dini. Kenapa saya ingin di dunia ini? Karena usia dini adalah hal yg penting bagus sepak bola kita," kata Firman selepas pembukaan turnamen Firman Utina Cup 2017 di Lapangan Sepak Bola Lapas Pemuda, Kota Tangerang, Sabtu (25/11/2017).

Firman juga melanjutkan bahwa ia merasakan adanya kekurangan di setiap pemain dikarenakan ketika latihan tidak diorganisasikan dengan baik.

Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu juga senang dengan makin banyaknya pelatih-pelatih muda yang mengambil lisensi.

"Semoga ini membantu untuk anak-anak usia dini supaya mereka terprogram materi latihannya dan dapat kualitas materi latihan yang baik agar menampilkan permainan yang baik juga," kata Firman.

Pemain yang identik dengan nomor punggung 15 itu juga mengakui adanya tantangan untuk menjadi pelatih usia muda. "Saya harus banyak belajar di dunia kepelatihan untuk membangun sepak bola d Indonesia. Saya rasa sulit dari pemain langsung terjun jadi pelatih. Harus adaptasi lagi, belajar melatih sampai ke jenjang profesional," kata Firman.